REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Sebuah pesawat tanpa awak atau drone ilegal terbang di Bandara Changi Singapura pada Senin (24/6) malam. Otoritas penerbangan Singapura mengatakan, drone tersebut menyebabkan jadwal penerbangan mengalami keterlambatan selama beberapa hari.
Sekitar 18 keberangkatan dan kedatangan telah ditunda. Sementara, tujuh penerbangan dialihkan dari Bandara Changi akibat cuaca buruk dan adanya drone.
"Ada cuaca buruk dan aktivitas pesawat tanpa awak," ujar Otoritas Penerbangan Sipil Singapura dalam sebuah pernyataan, Selasa (25/6).
Insiden itu bukan yang pertama kalinya. Pada pekan lalu, drone atau pesawat tanpa awak juga terbang di Bandara Changi Singapura. Hingga kini pihak berwenang masih menyelidiki kedua insiden tersebut.
Lonjakan ketersediaan drone telah menjadi masalah keamanan yang meningkat untuk bandara di seluruh dunia. Pada Desember lalu, drone menyebabkan kekacauan perjalanan di bandara Gatwick London selama tiga hari. Kekacauan itu mengakibatkan pembatalan atau pengalihan sekitar 1.000 penerbangan dengan perkiraan biaya lebih dari 64 juta dolar AS.