REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengatakan, sanksi AS menunjukkan watak asli Presiden AS Donald Trump yang tak memedulikan tatanan internasional. "Pemerintah Trump memusnahkan semua mekanisme internasional yang mapan untuk menjaga perdamaian serta keamanan dunia," ujarnya melalui akun Twitter pribadinya, Selasa (25/6).
Pemerintah Iran memprotes sanksi terbaru yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) kepada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Teheran menyebut langkah itu telah menutup pintu diplomasi.
"Sanksi yang tidak berguna terhadap Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam dan komandan diplomasi Iran berarti menutup pintu diplomasi oleh pemerintah putus asa AS," katanya.
Pada Senin (24/6), pemerintahan Trump menjatuhkan sanksi kepada Khamenei dan delapan pemimpin senior Pasukan Garda Revolusi Iran. Komandan angkatan udara dan pasukan darat, serta lima pemimpin distrik angkatan laut Iran turut dikenakan sanksi oleh AS.
Menurut Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, sanksi terhadap Khamenei berupa pemblokiran akses terhadap aset-asetnya yang bernilai miliaran dolar. Mnuchin pun menyebut Trump telah menginstruksikan agar Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif turut dijatuhi sanksi akhir pekan ini.
Penerapan sanksi terhadap Khamenei dan tokoh-tokoh militer Iran terjadi setelah pesawat nirawak (drone) milik AS ditembak jatuh Garda Revolusi Iran pekan lalu. Peristiwa itu seketika meruncingkan situasi di kawasan.
Pasca-insiden tersebut, Trump dilaporkan sempat memerintahkan pasukan militernya untuk melancarkan serangan terhadap Iran. Dia berang dengan penembakan tersebut. Sebab, AS mengklaim pesawatnya tak memasuki wilayah udara Iran.
Namun, Trump dilaporkan membatalkan instruksi serangannya pada menit-menit akhir. Sebagai gantinya, Washington melancarkan serangan siber terhadap sistem pengontrolan rudal milik Iran.
Pejabat pertahanan AS belum ada yang mengonfirmasi tentang tindakan tersebut. Namun, Iran telah menyatakan upaya serangan siber oleh AS masih menemui kegagalan.