Rabu 26 Jun 2019 11:25 WIB

Eropa Capai Rekor Baru Suhu Panas

Prancis diperkirakan mengalami suhu panas 45 derajat Celsius.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Warga mendinginkan diri di kolam air mancur Trocadero dengan latar belakang menara Eiffel di Paris, Prancis, Selasa (25/6). Gelombang panas menerjang Eropa. Suhu 45 derajat Celsius diperkirakan terjadi di Prancis.
Foto: AP Photo/Alessandra Tarantino
Warga mendinginkan diri di kolam air mancur Trocadero dengan latar belakang menara Eiffel di Paris, Prancis, Selasa (25/6). Gelombang panas menerjang Eropa. Suhu 45 derajat Celsius diperkirakan terjadi di Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Eropa akan mengalami suhu tertinggi pada awal musim panas dan diperkirakan memecahkan rekor nasional baru. Para ahli meteorologi memperkirakan suhu tinggi mulai terjadi sejak Juni di sejumlah negara di Eropa, seperti Austria, Belgia, Republik Ceko, Denmark, Prancis, Jerman, Luksemburg, Belanda, dan Swiss.

"Perkiraan terbaru menyisakan sedikit ruang untuk keraguan, kami menuju rekor nasional baru," ujar seorang ahli cuaca asal Prancis, Guillaume Woznica, dilansir The Guardian, Rabu (26/6).

Baca Juga

Badan Meteorologi Prancis memprediksi, suhu tinggi akan mencapai puncak 45 derajat Celsius di kota Nimes dan Carpentras pada Jumat ini. Pada 2003, Prancis mencatat suhu tertinggi pada Juni dengan 41,5 derajat Celsius. Ketika itu, suhu tertinggi tercatat di dua lokasi terpisah di Prancis selatan dengan mencapai 44,1 derajat Celsius.

"Di stasiun Potsdam yang beroperasi sejak 1893, kami akan memecahkan rekor (kenaikan suhu) Juni lalu sekitar dua derajat Celsius," ujar peneliti dari Potsdam Institute for Climate Impact Research, Stefan Rahmstorf dalam Twitter-nya.

Rahmstorf mengatakan gelombang panas saat ini dapat menyebabkan peningkatan angka kematian, penurunan hasil panen dan kebakaran hutan di dalam Lingkaran Arktik. Hal ini berdasarkan dengan prediksi para ilmuwan iklim. Rahmstrof menyatakan, konsekuensi dari pemanasan global disebabkan meningkatnya gas rumah kaca dari pembakaran batu bara, minyak, dan gas.

"Data cuaca menunjukkan gelombang panas dan cuaca ekstrem lainnya sedang meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Musim panas terpanas di Eropa sejak 1500 semua terjadi sejak pergantian abad terakhir yakni 2018, 2010, 2003, 2016, 2002," ujar Rahmstorf.

Bagian timur Jerman, termasuk Berlin telah mengalami rekor kenaikan suhu terpanas pada Juni. Sementara, suhu tinggi juga diperkirakan akan naik dari Spanyol hingga Republik Ceko. Hal ini disebabkan oleh kombinasi badai yang berhenti di atas Atlantik, dan tekanan tinggi di Eropa tengah menarik udara yang sangat panas ke utara dari Sahara.

Para ilmuwan mengatakan gelombang panas bisa sangat berbahaya ketika terjadi di awal musim panas, karena orang-orang belum menyesuaikan diri dengan norma musiman. Gelombang panas Eropa pada 2003 mengakibatkan kematian prematur sekitar 70 ribu orang. Sebuah laporan pada 2015 oleh Organisasi Meteorologi Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia menemukan, gelombang panas di awal musim panas telah terbukti memiliki dampak yang lebih besar pada kematian.

Para ahli memperkirakan, suhu akan naik mencapai 40 derajat Celsius pada Kamis (27/6) di Prancis selatan dan tengah, serta Spanyol timur laut. Sementara, negara-negara lain di Eropa akan mengalami kenaikan suhu di atas 30 derajat Celsius.

Layanan kesehatan telah disiagakan untuk mengantisipasi gelombang panas tersebut. Pihak berwenang meminta anak-anak dan orang tua untuk tetap tinggal di rumah, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap dehidrasi.

"Seperti Anda ketahui pada saat-saat seperti ini, orang sakit, wanita hamil, bayi dan orang tua adalah yang paling rentan. Kita harus waspada dan memiliki langkah-langkah pencegahan agar dapat melakukan intervensi secepat mungkin," ujar Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Menteri kesehatan Prancis Agnes Buzyn mengatakan, Prancis lebih siap menghadapi gelombang panas tahun ini daripada 2003. Buzyn mencatat, terdapat 15 ribu orang meninggal dunia akibat gelombang panas di 2003.

"Rencana kami menjadi lebih baik. Peringatan kami lebih efisien. Kita harus mengubah cara kita hidup, cara kita bertindak, cara kita bekerja, bepergian, berpakaian, dan harus mengubah kebiasaan kita," kata Buzyn.

Kementerian Pendidikan Prancis menunda ujian nasional bagi siswa sekolah menengah dengan alasan keamanan. Sementara, surat kabar Le Soir menlaporkan, Brussel telah menghentikan wahana naik kuda bagi para turis karena masalah keamanan hewan di tengah gelombang panas. Media Jerman melaporkan, seorang pria berusia 32 tahun di Hemer tampak telanjang di sebuah supermarket, tepatnya di area makanan beku untuk menghindari panas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement