Jumat 28 Jun 2019 12:00 WIB

Hampir 6.000 Buronan Koruptor Pulang ke China

China membuat kampanye pemberantasan korupsi lintas batas negara.

Red: Nur Aini
Bendera Cina.
Foto: ABC News
Bendera Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebanyak 5.974 buronan pulang ke China sejak 2014 hingga bulan Mei 2019. Sebanyak 1.425 orang di antaranya merupakan anggota dan fungsionaris Partai Komunis setempat serta 58 orang masuk dalam daftar pencarian orang Interpol.

Satuan Koordinasi Pemberantasan Korupsi China dalam statemennya di Beijing menyebutkan 14,25 miliar RMB (Rp 29,2 triliun) kekayaan negara yang dikorupsi para buronan itu sudah dikembalikan. Buronan terakhir yang menyerahkan diri adalah Xiao Jianming, mantan Direktur Tin Group Provinsi Yunnan yang merangkap Deputi Direktur Keuangan dan Komite Ekonomi Parlemen Provinsi Yunnan.

Baca Juga

Xiao yang dituduh menerima suap itu menyerahkan diri pada bulan lalu setelah bersembunyi di luar negeri selama 6,5 tahun, demikian tulis media resmi setempat pada, Jumat. Sejak meluncurkan kampanye pemberantasan korupsi lintas batas negara pada Juni 2014, pemerintah China membentuk satu badan antardepartemen yang anggotanya dari Inspektorat Disiplin Komite Pusat PKC, Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keamanan Publik (kepolisian), Kementerian Keamanan dan Kehakiman, dan Bank Rakyat China (bank sentral).

Dalam laporan Xinhua, koordinasi yang baik di antara lembaga-lembaga tersebut membuat perburuan terhadap para koruptor yang melarikan diri menjadi lebih mudah. Pada Januari lalu, Xie Haojie, mantan bos perusahaan kertas daur ulang di Provinsi Jiangsu yang dituduh melakukan penyelewengan ditangkap di Manila, Filipina, setelah 10 bulan buron.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement