REPUBLIKA.CO.ID, OSAKA -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia akan membahas perdagangan dan isu perlucutan senjata dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Keduanya akan bertemu di sela pertemuan G-20 di Osaka, Jepang, pada Jumat (28/6).
Itu merupakan pertemuan pertama mereka sejak penyelidikan federal di AS mendokumentasikan bukti kuat campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS pada 2016. Itu juga pertama kalinya keduanya bertatap muka sejak pertemuan Helsinki pada akhir bulan Juli lalu di mana Trump menolak untuk berpihak pada badan intelijen AS dibandingkan dengan rekannya di Rusia.
Putin dengan tegas membantah ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2016. Trump sempat melontarkan candaan kepada Putin tentang isu tersebut.
"Jangan campur tangan dalam pemilihan umum," kata Trump, saat ditanya apakah ia memberikan peringatan ke Putin tentang pemilihan presiden AS pada 2020 mendatang.
Sebelumnya, Trump bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. Ia mengatakan Merkel 'orang yang fantastis' dan 'senang memilikinya sebagai teman'.
Tahun lalu, Merkel mengatakan ia tidak akan maju dalam pemilihan Kanselir selanjutnya. Trump juga sempat mengatakan Jerman mengambil manfaat dari keberadaan AS di NATO.
"(Saya dan Merkel) punya banyak hal yang dibicarakan," kata Trump.
Tapi, ia tidak memberi indikasi apakah akan membahas tentang isu NATO atau tidak. Sementara, Merkel mengatakan ia ingin membicarakan isu Iran, kontraterorisme, dan Afrika Barat.