REPUBLIKA.CO.ID, OSAKA -- Presiden Dewan Uni Eropa Donald Tusk mengecam laporan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan liberalisme sudah usang. Tusk mengatakan jika liberalisme usang maka usang pula kebebasan.
"Maka kebebasan sudah usang, supremasi hukum usang, dan hak asasi manusia usang," kata Tusk, di sela pertemuan G-20 di Osaka, Jepang, Jumat (28/6).
Dalam wawancara yang dipublikasi surat kabar Financial Times, Putin mengatakan gagasan liberalisme sudah usang. Sebab, bertentangan dengan kepentingan mayoritas orang banyak.
Kedua pemimpin tersebut berada di Osaka untuk menghadiri pertemuan G-20. Tusk mengatakan di Eropa membela dan mempertahankan liberalisme.
"Kami di sini sebagai orang Eropa juga menegaskan dan secara tegas membela dan mempromosikan demokrasi liberal," kata Tusk.
Dilansir dari BBC, menurut Putin, ideologi yang telah menopang demokrasi Barat selama beberapa dekade sudah 'melampaui tujuan awalnya'. Ia juga memuji bangkitnya populisme di Eropa dan Amerika Serikat.
Ia mengatakan gagasan seperti multikulturalisme 'tidak lagi dapat dipertahankan'. Tusk pun membalas pernyataan Putin tersebut dengan tajam.
“Apa yang saya temukan yang sebenarnya usang adalah:otoritarianisme, pemujaan pribadi, aturan oligarki, bahkan ketika hal-hal itu tampak efektif," kata Tusk.