REPUBLIKA.CO.ID, OSAKA -- Presiden AS Donald Trump secara sarkastik meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk tidak ikut campur dalam pemilihan umum (pemilu) di AS. Trump mengatakan itu untuk menjelaskan skandal yang mengarah pada penyelidikan kontak kampanyenya dengan Kremlin selama pemilu 2016.
Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara kepada wartawan di Osaka, Jepang, Jumat (28/6), menjelang pertemuan tatap muka formal pertama mereka sejak pertemuan tingkat tinggi yang kontroversial di Helsinki, Juli lalu.
Ditanya oleh seorang reporter apakah ia akan mengangkat masalah itu selama pertemuan mereka, yang diadakan di sela-sela KTT Kelompok 20 (G20), Trump mengatakan, "Ya, tentu saja saya akan." Pernyataan Trump ini mengundang tawa dari Putin.
Trump kemudian berpaling ke Putin dan menunjuk sang pemimpin Rusia. "Tolong, jangan ikut campur dalam pemilihan," kata Trump.
Hubungan antara kedua negara tersebut telah memburuk selama bertahun-tahun. Ini setelah Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014 dan mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang Suriah.
Dalam sebuah wawancara televisi baru-baru ini, Putin mengatakan bahwa hubungan antara Moskow dan Washington semakin memburuk.
Sementara itu, Trump telah mencari hubungan yang lebih baik dengan Putin untuk mengatasi sejumlah masalah, termasuk tujuannya untuk mengendalikan ambisi nuklir Korea Utara. Pada hari Jumat, ia menekankan hal positif.
"Merupakan kehormatan besar untuk bersama Presiden Putin. Kami memiliki banyak hal untuk dibahas, termasuk perdagangan dan termasuk beberapa perlucutan senjata," katanya kepada wartawan.