REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pasukan Israel menangkap Menteri Palestina untuk Urusan Yerusalem, Fadi al-Hadmi. Belum jelas apa motif penangkapan tersebut.
“Pasukan Israel menggerebek rumah Hadmi pada tengah malam, menggeledah, dan menyita ponselnya sebelum menangkapnya,” kata kantor berita Palestina WAFA dalam laporannya pada Ahad (30/6).
Ini bukan pertama kalinya Israel menangkap pejabat Palestina di Yerusalem. Sebelumnya, Israel juga telah beberapa kali menangkap gubernur Otoritas Palestina untuk Yerusalem Adnan Ghaith pada Februari lalu.
Pada Oktober tahun lalu, Ghaith ditangkap kepala badan intelijen Palestina Jihad al-Faqih. Mereka ditahan karena dituding berupaya mempublikasikan nama-nama yang terlibat dalam proses penjualan rumah untuk para pemukim Yahudi di lingkungan Muslim di Yerusalem.
Penangkapan Ghaith dan Al-Faqih membuat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) geram. Sekretaris Komite Eksekutif PLO Saeb Erekat kala itu mengatakan, penangkapan Ghaith dan Al-Faqih adalah upaya Israel untuk mengintimidasi Pemerintahan Otoritas Palestina.
“Penculikan ini adalah bagian kecil dari serangkaian pelanggaran dan praktik oleh Israel, termasuk pemindahan paksa, pembongkaran rumah, dan perluasan sistem permukiman kolonial dalam rangka mencapai rencananya menghilangkan solusi dua negara berdasarkan perbatasan 1967 dan untuk memaksakan pemerintahan Israel yang lebih besar sebagai gantinya,” kata Erekat.
Setelah tiga hari ditahan, Ghaith dan Al-Faqih akhirnya dibebaskan oleh Otoritas Israel.