REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang posisi militer Suriah di Homs dan pinggiran Damaskus. Media pemerintah Suriah mengatakan serangan tersebut menewaskan sedikitnya empat warga sipil dan melukai 21 orang lainnya.
Militer Suriah mengatakan pertahanan udara Suriah menghadapi serangan itu yang berasal dari wilayah udara Lebanon. Juru bicara militer Israel, yang ditanya mengenai laporan tersebut, menjawab: "Kami tidak akan mengomentari laporan seperti itu."
Lembaga penyiaran yang dikelola pemerintah Suriah, al-Ikhbariya, menyebutkan empat warga sipil termasuk seorang bayi tewas di Sahnaya, selatan Damaskus akibat agresi Zionis. Kantor Berita SANA melaporkan 21 orang lagi terluka dan pertahanan udara Suriah berhasil menembak jatuh sejumlah rudal.
Terdapat seorang bayi yang tewas akibat serangan itu. Beberapa anak pun dilaporkan mengalami luka-luka. Belum ada komentar langsung dari Israel perihal serangan yang dilancarkannya terhadap Suriah.
Tel Aviv biasanya memang tidak mengomentari laporan tentang serangannya terhadap Damaskus. Kendati demikian, baru-baru ini, ia mengakui membidik kehadiran militer Iran di negara tersebut.
Israel telah menganggap kehadiran militer Iran di Suriah sebagai ancaman serius terhadap keamanannya. Selama bertahun-tahun, Israel lebih memilih bungkam tentang serangannya terhadap Iran dan proksinya yang beroperasi di sana. Namun dalam beberapa bulan terakhir, para pemimpin militer dan politik Israel lebih terbuka tentang hal tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir Israel melancarkan ratusan serangan di Suriah, yang katanya menargetkan musuh bubuyutan wilayah mereka, Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon, yang dianggap sebagai ancaman terbesar perbatasannya.