Selasa 02 Jul 2019 09:37 WIB

Jakarta Masuk 3 Kota Terbaik di Dunia, Layakkah?

Jakarta masuk dalam jajaran 3 kota terbaik di dunia dalam hal perbaikan transportasi

Rep: deutsche-welle/ Red:
Apakah Jakarta Layak Masuk Tiga Kota Terbaik di Dunia Dalam Perbaikan Transportasi?
Apakah Jakarta Layak Masuk Tiga Kota Terbaik di Dunia Dalam Perbaikan Transportasi?

DKI Jakarta berhasil masuk dalam jajaran tiga kota terbaik di dunia dalam hal perbaikan sistem transportasi dan mobilitas kota. Predikat membanggakan ini didapat Jakarta dalam ajang Sustainable Transport Award (STA) 2019 yang diselenggarakan di Forteleza, Brazil. Diselenggarakan sejak tahun 2005, Sustainable Transport Award (STA) menganugerahi kota-kota di dunia yang mengimplementasikan strategi inovatif dalam isu transportasi perkotaan berkelanjutan seperti sistem transportasi massal, fasilitas pejalan kaki dan pesepeda, serta manajemen parkir.

"Selain kenaikan jumlah penumpang Transjakarta yang fantastis, Jakarta juga dinilai berhasil mengintegrasikan sistem BRT dengan layanan mikrobus (angkot) serta kehadiran sistem metro (MRT) pertama yang memberikan tambahan opsi moda angkutan umum bagi warga Jakarta,” tulis STA dikutip dari laman Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) Indonesia.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, menyambut baik atas raihan tersebut. Ia mengatakan, perbaikan sistem transportasi Jakarta saat ini merupakan sebuah proses panjang dari pemerintahan-pemerintahan terdahulu. Menurutnya, sejak dibangun pada tahun 2004, Transjakarta memiliki andil besar dalam perbaikan sistem transportasi di ibu kota. Kini diketahui sudah beroperasi sekitar 80 koridor termasuk 10 trayek Jak Lingko telah beroperasi di penjuru Jakarta.

"Ini bukan masalah klaim perorangan, tidak. Ini adalah hasil kerja bareng masing-masing pejabat pada era dan masanya masing-masing,” jelas Djoko saat diwawancarai DW Indonesia.

"Transjakarta oleh Pemprov DKI, KRL oleh KAI, bicara double track sampai Rangkasbitung itu adalah Ditjen Perkeretaapian. Ada yang mengatur BPTJ , punya rencana induk. Di DKI banyak komunitas yang membantu, ada Dewan Transjakarta, hal seperti itu jangan kita lupakan,” tambahnya.

Djoko yang juga akademisi Universitas Katolik Soegijapranata ini, menghimbau pemerintah untuk fokus dalam membatasi penggunaan kendaraan pribadi sehingga masyarakat dapat beralih mengunakan transportasi publik. Ini sesuai target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di tahun 2029 mendatang, 60% pengguna kendaraan pribadi dapat beralih menggunakan transportasi umum. Ia juga menilai rerouting sejumlah bus Transjakarta perlu dilakukan untuk meningkatkan tingkat efektifitas pengguna moda ini. Selain itu pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) juga harus terus dilanjutkan demi perbaikan sistem transportasi di ibu kota yang lebih baik di masa mendatang.

Bersaing dengan India dan Rwanda

Pune (India) dan Kigali (Rwanda) adalah dua kota lainnya selain Jakarta yang dilabeli predikat serupa. Nantinya ketiga kota ini akan bersaing untuk mendapatkan anugerah kota dengan inovasi transportasi terbaik di dunia dalam ajang Transport Award (STA) 2020. Pemberian penghargaan tersebut rencananya akan dihelat di Washington, Amerika, bulan Januari tahun depan.

Tak tanggung-tanggung, Jakarta mampu mengungguli 12 kota lainnya dari berbagai negara seperti Richmond (Amerika), San Jose (Kosta Rika), Kingston (Kanada), Bogota (Kolombia), dan Pasig (Filipina). Seperti diketahui, Forteleza, Brazil, merupakan kota dengan inovasi transportasi terbaik di dunia di tahun 2019 ini dan ada Darussalam, Tanzania, di tahun sebelumnya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bersyukur atas predikat yang berhasil diraih DKI Jakarta. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan BUMD serta pihak lain atas usaha dan kerja keras mereka selama ini, aktif membantu secara konstruktif menghadapai masalah transportasi di ibu kota selama ini.

"Keseriusan kita semua mendapatkan pengakuan dari lembaga kredibel tingkat dunia. Ini bukan lewat banyak-banyakan voting di sosmed, tapi pengauan ini didapat dari ajang Sustainable Transport Award yang tahun ini diselenggarakan di Forteleza Brazil,” ujar Anies dalam pernyataan tertulisnya.

Anies juga menambahkan, penilaian TomTom Traffic Index 2018 sebelumnya yang mengklaim Jakarta sebagai kota terbaik di dunia perihal penurunan kemacetan terbesar, makin mengukuhkan keseriusan Jakarta dalam memperbaiki masalah sistem transportasi yang menghantui ibu kota selama ini.

rap/vlz (dari berbagai sumber)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement