Selasa 02 Jul 2019 14:45 WIB

Tingkat Suku Bunga di Australia Turun Jadi Satu Persen

Tingkat pengangguran di Australia tidak banyak berubah dalam beberapa bulan terakhir.

Red:
abc news
abc news

Bank Sentral Australia (RBA) hari Selasa (2/7/2019) membuat keputusan bersejarah dengan menurunkan tingkat suku bunga ke angka 1 persen. Langkah ini guna mengatasi dua masalah ekonomi penting yaitu meningkatnya angka pengangguran dan menurunnya pertumbuhan ekonomi.

Ini adalah untuk bulan kedua berturut-turut RBA menurunkan tingkat suku bunga, setelah sebelumnya selama lebih dari 34 bulan berturut-turut tidak terjadi perubahan suku bunga.

RBA menurunkan tingkat suku bunga sebanyak 0,25 persen dari 1.50 persen di bulan Juni dan hari Selasa menurunkan lagi suku bunga sebanyak 0,25 persen ke tingkat 1 persen.

Ini adalah untuk pertama kalinya sejak tahun 2012, Bank Sentral Australia menurunkan suku bunga selama dua bulan berturut-turut.

Keputusan oleh Bank Sentral Australia tersebut sudah diduga oleh banyak pengamat ekonomi dengan pasar keuangan mengantisipasi bahwa 80 persen kemungkinan RBA akan menurunkan tingkat suku bunga.

Ini juga disebabkan karena pernyataan Gubernur Bank Sentral Australia Phillip Lowe bulan lalu yang mengatakan penurunan suku bunga satu kali tidak akan menurunkan tingkat pengangguran yang terjadi sekarang di Australia.

RBA mengatakan bila tingkat penanggguran bisa turun ke angka 4,5 persen akan sama nilanya dengan Australia tidak lagi memiliki penganggur. Tingkat pengangguran di Australia tidak banyak berubah dalam beberapa bulan terakhir.

Di awal tahun, angkanya adalah 4,9 persen, dan di bulan Mei adalah 5,2 persen dengan Produk Domestik Bruto (GDP) turun dua persen, angka terburuk sejak adanya krisis ekonomi global di tahun 2008.

Dr Lowe hari Selasa mengatakan bahwa penurunan suku bunga akan bisa membantu menurunnya tingkat pengangguran, dan juga tidak menutup kemungkinan penurunan suku bunga lagi di bulan-bulan mendatamg.

Bank Sentral Australia mengatakan situasi perekonomian internasional saat ini, khususnya kekhawatiran dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan China juga menjadi salah satu pertimbangan perlunya penurunan suku bunga lagi.

Simak berita-berita ABC Indonesia lainnya di sini

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement