Rabu 03 Jul 2019 19:31 WIB

AS Ancam Kenakan Tarif Impor Tambahan Produk Uni Eropa

Tarif impor tambahan produk Uni Eropa itu sampai senilai 4 miliar dolar AS.

Rep: deutsche-welle/ Red:
Trump mengumbar sanksi ekonomi dan perang dagang.
Foto: republika
Trump mengumbar sanksi ekonomi dan perang dagang.

Amerika Serikat hari Senin (1/7) menyatakan akan mengenakan tarif impor tambahan terhadap produk-produk dari Uni Eropa sampai senilai 4 miliar dolar, hanya beberapa hari setelah Presiden Donald Trump bertemu dengan pimpinan Cina Xi Jinping disela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang.

Kantor Perwakilan Dagang AS, USTR mengatakan: "Hari ini, Kantor Perwakilan Dagang AS mengeluarkan komentar publik daftar tambahan produk yang berpotensi dikenakan bea impor tambahan."

Komoditas yang terpengaruh meliputi produk sosis, ham, pasta, zaitun dan banyak produk asal keju.

Proposal itu akan dimaksudkan sebagai tindakan balasan dalam sengketa dengan Uni Eropa mengenai "subsidi pada pesawat sipil besar," kata pernyataan pers yang dirilis USTR.

Sengketa panjang

AS dan Uni Eropa memang sudah terlibat sengketa tentang tarif dan harga pesawat, traktor dan bahan makanan selama lebih dari satu dekade, tetapi sengketa ini memuncak di bawah pemerintahan Trump.

Namun kenaikan tarif yang direncakan ditolak kalangan usaha, terutama kalangan industri AS.

Daftar produk-produk tambahan yang disorot oleh USTR termasuk antara lain produk Whisky. Dewan produk hasil penyulingan AS Distilled Spirits Council menyatakan menentang rencana pemerintahnya.

"Kami sangat menentang dimasukkannya produk-produk penyulingan dalam daftar pembalasan yang diusulkan," kata juru dewan itu, Lisa Hawkins.

"Perusahaan-perusahaan AS - mulai dari petani hingga pemasok hingga pengecer - sudah terkena dampak negatif dari pengenaan tarif pembalasan. Tarif tambahan hanya akan menimbulkan kerugian lebih lanjut," tandasnya.

hp/ml (afp, rtr, dpa)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement