Mulai 1 Juli, perokok di Swedia tidak lagi dapat menghisap rokok di ruang publik tertentu, seperti taman bermain, stasiun kereta api dan bahkan di luar restoran dan bar. Larangan telah diperluas untuk jenis rokok elektrik.
Menurut data statistik Uni Eropa, Swedia adalah negara dengan proporsi terendah perokok harian berdasarkan tingkat konsumsi. Ini sesuai dengan target Perdana Menteri Stefan Lofven yang ingin menjadikan negaranya bebas-rokok pada tahun 2025.
Meskipun demikian, peraturan baru tersebut menghadapi tentangan. Perokok Niklas Qvarnstrom memulai sebuah grup di Facebook menentang larangan merokok di luar ruangan (outdoor). Dia mengorganisir aksi protes.
Qvarnstrom mengatakan kepada kantor berita TT bahwa ia dapat memahami mereka yang tidak ingin terganggu oleh asap rokok. Tetapi menurutnya masalah ini seharusnya dapat diselesaikan dengan cara lain selain melalui keputusan negara. Dia mengatakan undang-undang baru itu menyiratkan kegagalan moral dari pihak perokok dan bahwa ini tidak adil.
Ketua Partai Liberal, Joar Forssell, mengenakan kostum rokok pada malam sebelum hukum resmi diberlakukan. Dalam aksinya, ia merokok di sebuah restoran jalanan di Visby di Pulau Gotland, dengan 20 orang lain, sampai larangan tengah malam diberlakukan. Yang membuat aksinya semakin mengejutkan adalah fakta bahwa Forssell bukan perokok.
Dia mengatakan kepada harian Jerman Bild: "Saya menderita asma dan tidak pernah merokok. Tetapi ini tentang kebebasan pribadi yang dibatasi oleh undang-undang. Setiap restoran harus dapat memutuskan sendiri aturan mana yang berlaku."
Otoritas Kesehatan Swedia melihat undang-undang tersebut sebagai langkah penting dalam melindungi kesehatan masyarakat, serta mengurangi risiko dari perokok pasif.
vlz/rzn (AP, dpa)