REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Hujan muson menyebabkan dinding bangunan runtuh dan menewaskan 27 orang di India, Selasa (2/7). Cuaca buruk yang melanda India menganggu lalu lintas udara dan kereta api di Mumbai.
Setiap musim hujan yang berlangsung dari Juni hingga September, India mengalami insiden fatal yakni bangunan rubuh. Hujan deras membuat tembok runtuh di gubuk-gubuk yang dibangun di Malad, pinggiran barat Mumbai. Derasnya curah hujan membuat pondasi bangunan menjadi terkikis.
"Penyelamatan masih berlangsung. Sejauh ini kami telah menyelamatkan lebih dari dua lusin orang," ujar seorang pejabat pemadam kebakaran.
Tiga orang tewas akibat tembok sekolah rubuh di kota Kalyan, yang terletak 42 kilometer utara Mumbai. Sementara, di dekat kota Pune, India barat, enam orang tewas akibat tertimpa runtuhan bangunan.
Hujan deras turun selama 24 jam di beberapa daerah di Mumbai. Sejumlah jalan dan rel kereta api terendam banjir, sehingga layanan kereta api terpaksa dihentikan. Sekitar 1.000 orang yang tinggal di daerah dataran rendah berhasil dievakuasi menyusul meluapnya sungai.
Sementara, bandara utama di Mumbai ditutup karena landasan pacu yang terendam air. Sebanyak 55 penerbangan telah dialihkan dan 52 penerbangan lainnya dibatalkan karena cuaca buruk.
Pihak berwenang mengumumkan seluruh kegiatan di Mumbai diliburkan untuk sementara waktu. Pemerintah mengimbau agar semua warga tidak melakukan aktivitas di luar rumah terlebih dahulu.
Pada 2005, banjir menewaskan lebih dari 500 orang di Mumbai. Mayoritas banjir terjadi di daerah kumuh yang dihuni lebih dari setengah populasi kota.