REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Ketua Parlemen Aljazair Moad Bouchareb mengundurkan diri pada Selasa. Informasi tersebut menurut TV Annahar dan satu sumber parlemen setelah tuntutan-tuntutan bagi pengunduran dirinya oleh para pengunjuk rasa.
Bouchareb lengser tiga bulan setelah pengunduran diri Presiden Abdelaziz Bouteflika, yang berada di bawah tekanan protes menuntut reformasi dan diakhirinya korupsi sistemik dan kronisme. Pihak berwenang telah menunda pemilihan presiden yang sebelumnya direncanakan berlangsung pada 4 Juli karena kekurangan calon. Tanggal baru untuk pemilihan juga belum ditetapkan.
"Bouchareb sudah mengundurkan diri sebagai bos parlemen. Ia akan digantikan oleh penjabat sementara menunggu orang baru terpilih," kata sumber parlemen itu yang menambahkan Terbech Abderaszak, seorang anggota parlemen, akan mengambil alih tugas untuk sementara.
Para pengunjuk rasa dan tentara mendesak Bouteflika mundur pada 2 April, setelah berada di tampuk kekuasaan selama dua dekade. Tetapi tekanan pubik terus berlanjut menuntut tokoh-tokoh senior yang berada di dekatnya mundur atau diadili.
Bouchareb adalah mantan ketua partai Front Pembebasan Nasional (FLN), yang sudah memerintah Aljazair sejak kemerdekaan dari Prancis pada 1962. Ia digantikan sebagai pemimpin FLN pada Mei.