REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Para pemimpin Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan terkait sejumlah posisi teratas di lembaga negara-negara Benua Biru tersebut. Salah satunya, menyepakati Christine Lagarde dari Prancis untuk memimpin European Central Bank dalam lima tahun ke depan.
Kesepakatan untuk menunjuk Lagarde dicapai dengan cara tak mudah. Para pemimpin Uni Eropa yang melakukan pembahasannya di Brussel, Belgia, pada Selasa waktu setempat, harus melalui pembicaraan panjang dan berliku yang semakin memperlihatkan perpecahan di antara mereka.
Meski demikian, para pemimpin Uni Eropa ini juga berhasil mencapai kesepakatan untuk tiga posisi penting lainnya di kepemimpinan Uni Eropa selanjutnya. "Dewan Eropa telah mencapai kesepakatan perihal pemimpin masa depan Uni Eropa," kata Ketua Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) para pemimpin Uni Eropa, Donald Tusk, seperti dilansir Reuters.
Tiga posisi penting lainnya yang disepakati adalah pemimpin Komisi Eropa yang akan diisi oleh Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen, yang merupakan aliansi Kanseleri Jerman Angela Markel. Jabatan Donald Tusk sekarang akan digantikan perdanan meteri sementara Belgia, Charles Michel.
Donald Tusk menambahkan, untuk jabatan diplomat utama akan dipegang oleh salah seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Spanyol, Josep Borrel yang merupakan seorang sosialis. Keempat pemimpin yang telah disepakati ini, nantinya akan memimpin 28 negara eropa dalam membuat kebijakan terkait perubahan iklim, gelombang imigrasi, hingga masalah perdagangan.
Sedangkan untuk posisi Presiden Parlemen Eropa, para pemimpin itu masih belum menemukan kata sepakat. Lantaran posisi ini adalah salah satu posisi yang diperebutkan. Anggota parlemen eropa lah yang akan memilih orang untuk mejabat posisi itu di Stasbourg, Prancis, pada Rabu (3/7).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
