REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Iklan kampanye Donald Trump di Facebook dikritik karena menggunakan model. Pakar mengatakan walaupun tidak jarang iklan menggunakan rekaman video tapi dalam kampanye presiden harusnya lebih berhati-hati.
"Sebagai produser, Anda ingin mengontrol, Anda ingin orang-orang melihat ke arah tertentu dan Anda ingin mereka mendengar suara tertentu. Faktanya, rekaman video itu berasal dari luar AS membuat hal ini menjadi lebih memalukan lagi," kata mantan eksekutif stasiun televisi kabel yang kini mengajar periklanan di Iowa State University, Jay Newell, Rabu (3/7).
Serangkaian iklan kampanye Trump di Facebook memperlihatkan seorang perempuan muda yang sedang berjalan-jalan di pantai Florida, seorang laki-laki Hispanik di jalanan kota Texas dan seorang hipster di sebuah kafe di Washington D.C. Semuanya memberikan testimoni untuk Trump.
"Saya tidak dapat meminta presiden yang lebih baik lagi," kata perempuan yang di dalam video tersebut ditulis sebagai 'Tracey dari Florida'. Laki-laki Hispanik yang disebut sebagai 'AJ dari Texas' juga melihat ke arah kamera.
"Walaupun saya seorang Demokrat sepanjang hidup saya, saya sangat yakin negara ini harus mengamankan perbatasan," kata suara dalam rekaman video 'AJ'.
Masalahnya hanya satu, yakni semua orang di dalam video yang diputar selama beberapa bulan terakhir adalah model. Video tersebut direkam di Prancis, Brasil dan Turki. Rekaman video tersedia di internet dan semua orang bisa mendapatkannya dengan membayar.
Walaupun iklan berdurasi 20 detik memasukkan tulisan 'testimoni sebenarnya, diperankan oleh aktor' tapi hal ini memicu pertanyaan. Mengapa kampanye yang dapat diisi dengan pendukung sebenarnya harus menggunakan rekaman yang diperankan model.
Tim kampanye Trump menolak memberikan komentar. Ini bukan pertama kalinya politikus menggunakan model dalam iklan mereka. Senator dari Partai Republik Marco Rubio memasang iklan berjudul 'Morning in Amerika' dengan rekaman video yang berasal dari Kanada.
Mantan gubernur Florida Jeb Bush memasang iklan televisi dengan video yang dilaporkan direkam di perdesaan Inggris dan pekerja dari Asia Tenggara. Trump sudah menggunakan video semacam itu sebelumnya.
Dalam iklan kampanye 2016 di televisi di mana Trump bersumpah membangun tembok untuk mencegah imigran dari Meksiko masuk menunjuk gambar sejumlah orang melintasi perbatasan. Tapi rekaman tersebut diambil di Maroko.
Keberadaan cuplikan rekaman iklan Trump pertama kali dilaporkan oleh Judd Legum di situsnya Popular Information. Ia menggarisbawahi pendekatan kampanye Trump yang aggresif dan menyasar pengguna Facebook.