REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Perayaan hari ulang tahun istri presiden Filipina kesepuluh, Imelda Marcos yang ke-90 tahun diwarnai bencana keracunan masal. Lebih dari 130 tamu undangan dilarikan ke rumah sakit, karena diduga keracunan makanan.
Delapan ambulans milik Palang Merah Filipina dikerahkan untuk mengangkut korban keracunan makanan dalam pesta ulang tahun yang digelar di Kompleks Olahraga Ynares sekitar pukul 11.20 waktu setempat. Mereka mengalami muntah-muntah, diare, dan pusing.
Palang Merah Filipina menyatakan, setidaknya 137 orang dilarikan ke rumah sakit. Sementara, secara keseluruhan terdapat 2.000 tamu undangan yang hadir dalam pesta ulang tahun tersebut. Ketua Palang Merah Filipina Richard Gordon mengatakan, tim medis membawa sejumlah pasien ke Rizal Medical Center.
"Tim medis kami saat ini menanggapi dugaan insiden keracunan makanan di Perayaan Ulang Tahun Imelda Marcos di Kompleks Olahraga Ynares pagi ini," kata Gordon dalam sebuah posting Twitter, seperti dilansir Inquirer.
Distrik Polisi Timur (EPD) sebelumnya mengatakan ada sekitar 2.500 pengunjung yang hadir di acara tersebut. EPD mengatakan paramedis bergegas ke tempat kejadian untuk merawat para korban yang mengalami muntah-muntah.
Stasiun radio DWIZ pada Rabu (3/7) melaporkan, Marcos dalam kondisi sehat dan tidak terkena dampak keracunan. Dalam sebuah video yang diunggah di Facebook, beberapa tamu masih tampak mengantri untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada Marcos. Sementara itu, putri Marcos, Imee Marcos mengatakan bahwa kemungkinan ada beberapa makanan yang sudah basi.
"Makanannya mungkin sudah basi, tapi kami tetap kuat. Mari kita rawat mereka yang ada di rumah sakit dan mungkin kita akan mengunjungi mereka," ujar Imee mengatakan kepada tamu yang masih berada di pesta ulang tahun tersebut dalam sebuah komentar yang disarkan langsung di Fcaebook.
Imelda Marcos merupakan istri dari mendiang diktator Filipina, Ferdinand Marcos. Imelda terkenal dengan koleksi sepatu, perhiasan, dan karya seni yang masif. Keluarganya tetap memiliki kekuatan, namun memecah belah dalam politik. Keluarga Marcos menjalin hubungan baik dengan Presiden Rodrigo Duterte.
Imelda menjadi subyek dari puluhan kasus korupsi sejak keluarganya digulingkan dalam pemberontakan pada 1986. Dia dijatuhi hukuman 11 tahun penjara atas tujuh tuduhan korupsi tahun lalu karena melakukan transfer bank ilegal senilai 200 juta dolar AS ke yayasan di Swiss. Imelda membantah tuduhan itu dan masih menunggu banding.