Rabu 03 Jul 2019 19:08 WIB

Korban Keracunan Pesta HUT Imelda Marcos Capai Ratusan Orang

Tamu pesta ulang tahun Imelda Marcos keracunana makanan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nur Aini
 Deretan sepatu koleksi dari mantan First Lady Filipina Imelda Marcos dipajang di Museum Marikina di Marikina sebelah Timur kota Manila, Filipina, Selasa (25/9).     (Bullit Marquez/AP)
Deretan sepatu koleksi dari mantan First Lady Filipina Imelda Marcos dipajang di Museum Marikina di Marikina sebelah Timur kota Manila, Filipina, Selasa (25/9). (Bullit Marquez/AP)

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Petugas Kesehatan menyatakan, sekitar 260 orang dikirim ke rumah sakit pada Rabu (3/7) setelah mereka jatuh sakit akibat keracunan makanan selama perayaan ulang tahun ke-90 mantan ibu negara Filipina, Imelda R. Marcos.

Dilansir dari New York Times, Rabu (3/7), Ketua Palang Merah Nasional Filipina, Richard Gordon mengirim tim darurat ke sebuah kompleks olahraga di sebelah timur Manila, tempat pesta diadakan. Menurutnya, para pasien menderita muntah dan pusing.

Baca Juga

Gordon, yang juga seorang senator Filipina, mengatakan ratusan dari sekitar 2.000 orang yang diperkirakan pada acara tersebut tampaknya menjadi sakit setelah makan daging rebus dan telur. Anak perempuan tertua Marcos, Imee Marcos (63 tahun) yang menjabat sebagai senator mengatakan, makanannya mungkin sudah basi, tetapi mereka tetap kenyang.

Imelda Marcos merupakan istri mendiang Ferdinand Marcos, mantan presiden Filipina yang meninggal di pengasingan di Hawaii tiga tahun setelah pemberontakan kekuasaan rakyat pada 1986 yang mengakhiri kekuasaannya selama dua dekade. Selama kediktatoran Marcos, pasangan itu diyakini telah menjarah harta pemerintah hingga 10 miliar dolar Amerika Serikat, dan ribuan aktivis yang menentang pemerintahannya terbunuh atau hilang.

Hanya sebagian kecil dari kekayaan mereka yang telah ditemukan, dan Presiden Rodrigo Duterte mengatakan dua tahun lalu bahwa keluarga Marcos telah mendekatinya. Duterte mengatakan mereka bersedia mengembalikan sebagian uang itu, tanpa mengakui bahwa mereka bersalah atas kejahatan apa pun.

Duterte, yang mengambil alih kekuasaan pada 2016, telah menjadi pendukung setia keluarga Marcos. Dia mengatakan bahwa keluarga mantan diktator itu berkontribusi pada kampanyenya. Sebagai imbalannya, ia menepati janjinya kepada keluarga untuk mengubur sisa-sisa Ferdinand Marcos di pemakaman pahlawan Manila, yang memicu protes.

Putra sang diktator, Ferdinand Marcos Junior, seorang mantan senator, mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada 2016 tetapi kalah. Namun, nasib politik keluarga telah meningkat dengan pemilihan Imee Marcos baru-baru ini sebagai senator, sementara beberapa anggota keluarga lainnya mengambil kendali atas pos-pos elektif di kota utara keluarga.

Imelda Marcos dikenal luas karena kemewahannya. Dia terkenal karena koleksi ribuan sepatu miliknya, yang ditemukan ketika warga menyerbu istana presiden saat keluarga Marcos melarikan diri 33 tahun yang lalu.

Pada November, pengadilan Filipina menjatuhkan hukuman lebih dari 40 tahun penjara kepada Imelda karena menciptakan yayasan swasta untuk menyembunyikan kekayaannya. Tapi, dia tetap bebas meskipun ada perintah pengadilan untuk penangkapannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement