Rabu 03 Jul 2019 20:09 WIB

Cina Kritik Komentar Menlu Inggris Soal Krisis Hong Kong

Menlu Inggris memperingatkan agar Cina mematuhi deklarasi bersama.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
 Massa pengunjuk rasa penentang rancangan undang-undang ekstradiksi berhasil masuk ke dalam gedung legislatif Hong Kong, Senin (1/7).
Foto: AP/Kin Cheung
Massa pengunjuk rasa penentang rancangan undang-undang ekstradiksi berhasil masuk ke dalam gedung legislatif Hong Kong, Senin (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Pemerintah China melayangkan kritik terhadap Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt atas komentarnya perihal krisis yang terjadi di Hong Kong. Beijing pun telah membuat keluhan diplomatik kepada Pemerintah Inggris perihal hal tersebut.

Komentar Hunt yang disorot Beijing adalah tentang deklarasi bersama yang ditandatangani China dan Inggris pada 1997. Hunt memperingatkan agar China mematuhi deklarasi tersebut karena telah mengatur perihal prinsip “satu negara dua sistem” dan kebebasan darsar rakyat Hong Kong.

Baca Juga

“Saya ingin bertanya kepada Hunt, selama era kolonial Inggris di Hong Kong, apakah ada demokrasi untuk dibicarakan? Warga Hong Kong bahkan tidak memiliki hak untuk protes,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang pada Rabu (3/7).

Geng mengklaim setelah kembali ke China, warga Hong Kong baru mendapatkan hal tersebut, yakni kebebasan dan demokrasi. Lagipula, kata dia, tanggung jawab Inggris terhadap Hong Kong di bawah deklarasi bersama telah berakhir. Dengan demikian, krisis Hong Kong saat ini murni urusan internal China.

Menurut Geng, Hunt pun terlalu liar mengomentari tindakan aparat keamanan Hong Kong ketika berusaha menyingkirkan para demionstran dari gedung Dewan Legislatif. “Seandainya parlemen Inggris dikepung dan diserang, apakah pihak berwenang akan berdiri dan tak melakuka apa-apa? Apakah dia berpikir bahwa penanganan polisi Inggris terhadap kerusuhan Agustus 2011 di London adalah penindasan?” ujarnya.

Oleh sebab itu, China telah mengajukan keluhan diplomatik kepada Inggris terkait pernyataan Hunt. “Kami berharap Inggris, terutama Hunt, tidak melebih-lebihkah kemampuannya dan secara tidak sengaja mencampuri urusan Hong Kong,” kata Geng.

Pada Selasa lalu, Hunt memperingatkan China agar menghormati deklarasi bersama tentang Hong Kong. Menurut dia, akan ada konsekuensi serius jika Beijing mengabaikan deklarasi tersebut.

Hunt pun mengomentari tentang gelombang demonstrasi yang masih berlanjut di Hong Kong. Dia mendesak otoritas di sana tak mengambil tindakan represif terhadap para pendemo. “Kami di Inggris mengutuk kekerasan di semua sisi dan banyak orang yang sangat mendukung demonstran pro-demokrasi di Hong Kong akan sangat kecewa dengan adegan yang mereka lihat di televisi tadi malam,” ucapnya.

“Kami mendesak pihak berwenang tidak menggunakan apa yang terjadi sebagai alasan untuk melakukan penindasan, tapi untuk memahami akar penyebab dari apa yang terjadi, yang menjadi perhatian mendalam orang-orang Hong Kong, bahwa kebebasan dasar mereka sedang diserang,” kata Hunt.

Sejak beberapa pekan terakhir, para aktivis di Hong Kong telah menyuarakan kekhawatirannya terhadap RUU ekstradisi. Terdapat dua hal yang mereka tekankan. Pertama RUU tersebut dianggap sebagai ancaman bagi peraturan hukum Hong Kong yang sangat dihargai independensinya. Kedua, sistem hukum dan peradilan di China dinilai cacat karena tak menjamin perlindungan hak asasi manusia (HAM). 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement