Jumat 05 Jul 2019 12:10 WIB

Australia Peringatkan Mahasiswanya tidak Kembali ke Korut

Mahasiswa Australia Alek Sigley hilang selama sepekan di Korut.

Mahasiswa Australia Alek Sigley saat tiba di bandara Tokyo, Kamis (4/7). Dia hilang selama sepekan di Korea Utara (Korut).
Foto: AP Photo/Eugene Hoshiko
Mahasiswa Australia Alek Sigley saat tiba di bandara Tokyo, Kamis (4/7). Dia hilang selama sepekan di Korea Utara (Korut).

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pemerintah Australia memperingatkan Alek Sigley tidak kembali ke Korea Utara (Korut), Jumat (5/7). Sigley adalah seorang mahasiswa yang kemarin dibebaskan dari penahanan Korut.

Alek Sigley, yang terbang ke Tokyo pada Kamis untuk bergabung dengan istri Jepangnya, menempuh pendidikan di Pyongyang. Dia hilang sejak 25 Juni lalu.

Baca Juga

"Saran saya akan sangat jelas, saya akan tinggal di Jepang. Saya akan kembali ke Korea Selatan. Saya akan kembali ke Australia," ujar Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton mengatakan kepada jaringan penyiaran Nine.

Menurutnya, itu semua harus menjadi pilihan yang lebih baik sebelum Sigley memutuskan kembali ke Korut. "Aku tidak berpikir dia akan menempatkan dirinya kembali dalam situasi itu. Itu bisa berakhir sangat berbeda," katanya.

Sigley meninggalkan Korut pada Kamis dan terbang ke Beijing. Di Beijing, ia bertemu dengan pejabat Australia untuk penerbangan ke Tokyo.

Dia menolak berkomentar di depan banyak wartawan di Bandara Haneda. Ia hanya membuat tanda perdamaian sebelum dibawa pergi.

Masih belum jelas mengapa dia ditahan oleh Korut yang penuh rahasia. Perincian pembebasannya juga tidak diketahui. Pihak berwenang Swedia membantu mengamankan pembebasan Sigley karena Australia tidak memiliki kehadiran diplomatik di Korut dan bergantung pada negara lain untuk bertindak atas namanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement