Senin 17 Jun 2019 06:49 WIB

Tanker Jepang yang Diledakkan Berlabuh di Lepas Pantai UEA

Awak kapal tanker Jepang berada di dalam kapal dan selamat.

Kebakaran di kapal tanker Front Altair terlihat dari jendela observasi sedang berusaha dipadamkan dengan water cannon di Teluk Oman, Kamis (13/6).
Foto: Frontline via AP
Kebakaran di kapal tanker Front Altair terlihat dari jendela observasi sedang berusaha dipadamkan dengan water cannon di Teluk Oman, Kamis (13/6).

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Salah satu dari dua tanker minyak yang diledakkan dalam serangan-serangan di Teluk Oman pekan lalu sekarang berlabuh di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA) dengan para awak berada di kapal itu, Ahad (16/6).

Operator kapal Bernhard Schulte Shipmanagement mengatakan penilaian yang dilakukan atas kerusakan akibat serangan terhadap kapal Kokuka Courageous dan persiapan pemindahan kargonya dari kapal-ke-kapal akan dimulai setelah pihak berwenang di Sharjah, salah satu dari tujuh keamiran di UAE, merampungkan pemeriksaan keamanan.

Baca Juga

Serangan-serangan pada Kamis, yang juga menimpa tanker Front Altair milik Norwegia, telah meningkatkan ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat dan para sekutunya di Teluk. Ledakan serupa juga terjadi pada Mei yang mengenai empat kapal, termasuk dua tanker minyak Arab Saudi, di lepas pantai UEA.

Teheran telah membantah keterlibatan dalam serangan-serangan tersebut dekat Selat Hormuz, rute persinggahan utama bagi pemasukan minyak dunia. Tanker Front Altair masih berada di pesisir dekat pelabuhan Khorfakkan Sharjah sementara Kokuka Courageous sudah berlabuh dari pelabuhan Kalba di keamiran itu, menurut data pelacakan Refinitiv Eiko.

"Awak kapal kami masih berada di Kokuka Courageous. Mereka selamat dan dalam keadaan baik," kata Bernhard Schulte dalam sabuah pernyataan.

Belum ada jadwal untuk memindahkan kargo methanol. Para awak Kokuka Couraegous yang berjumlah 21 orang dikembalikan ke kapal tanker itu oleh Armada Kelima Angkatan Laut AS yang berpangkalan di Bahrain setelah diselamatkan.

Para awak Front Altair, yang dijemput oleh kapal-kapal Iran, berangkat meninggalkan Iran dari Bandara Udara Bandar Abbas ke Bandara Internasional Dubai pada Sabtu, kata Frontline. Satu tim yang memiliki kemampuan khusus akan memeriksa kerusakan-kerusakan Front Altair.

Hingga kini belum jelas siapa yang akan ikut serta dalam menilai kerusakan yang dialami kapal-kapal tanker itu. Setelah serangan-serangan 12 Mei, yang juga dialami sebuah tanker yang terdaftar di Norwegia, UEA melancarkan investigasi bekerja sama dengan AS, Arab Saudi, Norwegia dan Prancis, yang memiliki pangkalan AL di Abu Dhabi.

UEA sudah mengatakan penyelidikan itu menunjukkan satu aktor negara berada di balik operasi bulan lalu tanpa menyebut sebuah negara dan ranjau-ranjau angkatan laut digunakan dalam operasi tersebut. AS dan Saudi langsung menyalahkan Iran atas serangan-serangan terhadap kapal-kapal yang terjadi pekan lalu bulan lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement