Jumat 05 Jul 2019 14:38 WIB

Donald Trump Banggakan Parade Militer Hari Kemerdekaan AS

Trump dikritik menjadikan momen perayaan kemerdekaan AS sebagai acara politik.

Red: Nur Aini
Presiden AS, Donald Trump
Foto: VOA
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji militer AS saat pertunjukan kemegahan dan patriotisme dalam perayaan kemerdekaan AS pada 4 Juli. Pada parade itu, jet-jet tempur melintas di udara.

Kritikus menuduh Trump, yang berasal dari Partai Republik, menjadikan momen tersebut sebagai acara politik. Trump, yang terinspirasi untuk menyelenggarakan parade militer setelah melihat parade serupa di Prancis, menepis keprihatinan soal biaya dampak pada militer terkait acara itu.

Baca Juga

Parade berlangsung di luar Lincoln Memorial, bangunan berusia 97 tahun yang menjadi simbol kesatuan nasional. "Bangsa kita hari ini menjadi lebih kuat dibandingkan dengan sebelumnya. Sekarang yang terkuat," kata Trump dari mimbar di depan gedung peringatan terkenal itu. Ia menggemakan tema yang ia gunakan saat berkampanye.

Trump, yang saat ini berusia 73 tahun, memuji keperkasaan militer AS walaupun ia sendiri menghindar dari wajib militer selama Perang Vietnam dengan alasan mengalami kelainan pertumbuhan tulang di kakinya. Dalam pidatonya selama parade, ia bercerita soal setiap cabang militer sebelum pesawat angkatan masing-masing melintas di udara.

"Kita merayakan sejarah kita, bangsa kita, dan para pahlawan kita yang dengan bangga membela bendera kita: yaitu para putra dan putri di militer Amerika Serikat," kata Trump.

"Selama lebih dari 65 tahun, tidak ada musuh Angkatan Udara yang berhasil membunuh satu pun tentara Amerika. Karena langit milik Amerika Serikat," katanya lagi.

Trump juga menyampaikan penghargaan kepada Badan Patroli Perbatasan AS serta Badan Penegakan Hukum Imigrasi dan Bea Cukai AS, yang dianggapnya telah memainkan peran utama dalam melaksanakan kebijakan-kebijakannya yang keras menyangkut imigrasi. Kalangan oposisi tidak terkesan dengan penggelaran parade militer tersebut.

"Acara ini memakan biaya jutaan dan jutaan dolar. Kami, para pembayar pajak yang membayar untuk acara ini, untuk Donald Trump memanfaatkan militer kita sebagai alat untuk menggalang dukungan. Dan itu bukan tindakan yang benar," kata Medea Benjamin, salah satu pendiri kelompok perdamaian yang dipimpin para perempuan, Code Pink, sebelum parade berlangsung.

Kelompok-kelompok politik dari Partai Republik dilaporkan mendapatkan tiket utama untuk menghadiri pidato Trump. Sementara itu, Washington Post melaporkan bahwa Dinas Taman Nasional AS telah mengalihkan dana 2,5 juta dolar AS (sekitar Rp 35 miliar) yang terkumpul dari tiket masuk Taman Nasional untuk membantu penanganan biaya parade. Hari libur 4 Juli merupakan perayaan pernyataan kemerdekaan AS dari Inggris pada 1776.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement