Jumat 05 Jul 2019 19:51 WIB

Tujuh WN Cina Ditangkap, Diduga Bagian Sindikat Pengemis

Para tersangka WN Cina berusia antara 65 dan 72 tahun.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi Australia.
Foto: ABC
Polisi Australia.

REPUBLIKA.CO.ID,  MELBOURNE -- Polisi Australia menyatakan tujuh warga negara Cina telah ditangkap di distrik pusat bisnis Melbourne. Mereka diduga menjadi bagian dari sindikat pengemis profesional, Jumat (5/7).

"Orang-orang ini telah terbang ke negara ini hanya untuk menghasilkan uang dari niat baik orang Melbourne. Kami adalah sekelompok yang murah hati, tetapi kami tidak memiliki toleransi untuk perilaku semacam itu," kata Penjabat Inspektur John Travaglini mengatakan kepada radio ABC, dilansir dari Channel News Asia, Jumat (5/7).

Baca Juga

Polisi mengatakan, para tersangka yang berusia antara 65 dan 72 tahun. Mereka memasuki Australia dengan visa turis. Pelaku mengaku tunawisma tetapi semuanya memiliki akomodasi.

Dia menambahkan bahwa pengemis profesional tertangkap dengan tanda terima, yang menunjukkan uang terkumpul telah dikonversi ke dalam mata uang Cina.

Polisi menyita uang tunai sekitar 700 dolar Amerika Serikat (Rp 9,8 juta). Akan tetapi menyatakan bahwa jumlah sepenuhnya uang yang dihasilkan tidak diketahui.

Penangkapan dilakukan pada Senin dan Selasa dalam operasi gabungan yang melibatkan polisi dan Salvation Army. Para tersangka diharapkan akan dituntut atas tindakan mengemis, mengumpulkan sedekah dan memiliki properti yang diyakini sebagai hasil kejahatan.

Sindikat pengemis profesional di Melbourne telah dimuat dalam berita sebelumnya. Bulan lalu, sebuah video yang beredar online menunjukkan beberapa wanita mengemis di sudut-sudut jalan di pusat kota Melbourne.

Mereka terlihat membungkuk atau berbaring di tanah saat meminta uang. Dua wanita yang divideokan melindungi wajah mereka, dan dengan cepat mengepak barang-barang ketika melihat ada kamera.

Pada 2015, sebuah studi oleh layanan dukungan Salvation Army menemukan bahwa pengemis profesional berpenghasilan hingga 400 dolar Australia (Rp 3,9 juta) sehari, dengan banyak yang bekerja enam hari setiap pekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement