Sabtu 06 Jul 2019 07:39 WIB

Modi Buka Investasi Besar-besaran Infrastruktur di India

Modi menarget pertumbuhan ekonomi yang saat ini terbebani besarnya pengangguran.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Bharatiya Janata Party (BJP) Amit Shah menyapa pendukung di markas BJP di New Delhi, India, Kamis (23/5).
Foto: AP Photo
Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Bharatiya Janata Party (BJP) Amit Shah menyapa pendukung di markas BJP di New Delhi, India, Kamis (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan akan melakukan investasi besar-besaran di bidang infrastruktur, ekonomi digital, dan penciptaan lapangan kerja. Rencana itu dilakukan untuk meningkatkan ekonomi yang dibebani tingginya angka pengangguran selama 45 tahun terakhir di angka 6,1 persen. 

Rancangan anggaran tersebut diumumkan setelah Modi meraih kemenangan besar dalam pemilu bulan lalu. Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman mengusulkan peran yang lebih besar untuk investasi langsung dalam sektor penerbangan, media, dan asuransi. 

Baca Juga

Pemerintah India menetapkan kenaikan pertumbuhan ekonomi dari saat ini 2,7 triliun dolar AS menjadi 5 triliun dolar AS pada 2025 nanti. Sitharaman mengatakan ekonomi India akan mencapai 3 triliun dolar AS pada Maret tahun depan. 

Pada Jumat (6/7) di hadapan parlemen, Sitharaman mengatakan ekonomi India saat ini terbesar keenam di dunia. Dalam hal kekuataan daya beli India berada di peringkat ketiga di bawah Amerika Serikat dan China. 

Ia juga mengumumkan akan memberikan subsidi kepada petani kecil, skema uang pensiun pada pekerja informal dan menurunkan pajak dua kali lipat bagi kelas menengah bawah. Petani kecil akan mendapatkan uang 6.000 rupee per tahun. 

Ada sebanyak 120 keluarga yang akan mendapatkan manfaat dari subsidi tersebut. Sekitar 30 juta penjual retail dan penjaga toko kecil yang per tahunnya berpendapatan di bawah 15 juta rupee akan mendapatkan uang pensiun.  

Rancangan anggaran tersebut menurunkan dua kali lipat pajak warga yang berpenghasilan 250 ribu rupee sampai 500 ribu per tahun. Keputusan tersebut akan meringankan beban bagi 30 juta pembayar pajak berpenghasilan rendah. 

Sitharaman mengumumkan akan menaikkan pajak orang kaya sebesar 3 persen, yaitu orang yang berpenghasilan antar 292 ribu dolar AS sampai 730 ribu dolar AS per tahun. Sementara, di atas 730 ribu dolar AS per tahun akan dinaikkan menjadi 7 persen. 

Saat ini, India memberlakukan biaya tambahan 10 persen bagi yang berpenghasilan total 5 juta sampai 10 juta rupee dan 15 persen bagi yang berpenghasilan di atas 10 juta rupee. Sitharaman juga memotong pajak korporasi. 

Pajak korporasi akan turun dari 30 persen menjadi 25 persen bagi perusahaan yang memiliki pendapatan tahunan di atas 58 juta dolar AS. Hal itu akan memberikan sedikit keringanan kepada 99,3 persen perusahaan di India dan diperkirakan akan menambah jumlah perusahaan mereka serta menstimulus investasi.

Sitharaman mengatakan investasi asing langsung di sektor penerbangan, media, dan asuransi dapat dibuka setelah adanya pemeriksaan dari berbagai pemangku kepentingan. Asuransi kelas menengah dapat menerima 100 persen investasi asing langsung. India mengizinkan 49 persen kepemilikan asing di sektor asuransi. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement