Senin 08 Jul 2019 17:29 WIB

Kubu Konservatif Rebut Mayoritas Mutlak di Yunani, PM Tsipras Akui Kekalahan

Nea Dimokratia pimpinan Kyriakos Mitsotakis diproyeksikan menang pemilu Yunani

Rep: deutsche-welle/ Red:
Kubu Konservatif Rebut Mayoritas Mutlak di Yunani, PM Tsipras Akui Kekalahan
Kubu Konservatif Rebut Mayoritas Mutlak di Yunani, PM Tsipras Akui Kekalahan

Dengan lebih dari 90 persen suara dihitung, Nea Dimokratia pimpinan Kyriakos Mitsotakis (foto artikel) diproyeksikan memenangkan sekitar 40 persen suara pada pemilu parlemen hari Minggu (7/7). Sedangkan partai pemerintah Syriza dari Perdana Menteri Alexis Tsipras hanya mengumpulkan sekitar 31,5 persen suara.

Karena aturan khusus dalam sistem pemilu Yunani, Nea Dimokratia akan merebut sedikitnya 155 dari seluruhnya 300 kursi di parlemen Yunani. Dengan kemenangan itu, Kyriakos Mitsokakis akan memerintah dengan mayoritas mutlak.

PM Alexis Tsipras segera mengakui kekalahan lawannya Minggu malam. "Kami menerima vonis rakyat," kata Tsipras.

"Kami telah mengambil keputusan sulit untuk membawa Yunani ke sini hari ini dan membayar harga politik yang besar," kata Tsipras, merujuk pada penanganannya terhadap krisis utang Yunani yang menjerumuskan negara itu dalam krisis ekonomi parah.

Partai kiri Syriza tahun 2015 memenangkan pemilu dengan janji-janji anti-penghematan menentang dikte Uni Eropa. Namun, euforia kemenangan itu sirna dalam satu tahun terakhir, setelah Tsipras menaikkan pajak untuk membayar kembali utang Yunani.

Pemilih kecewa pada pemerintahan kiri

Kyriakos Mitsotakis, politisi 51 tahun yang berasal dari lingkungan elit Yunani, dalam kampanye menjanjikan akan membawa kembali investasi asing dan memerangi korupsi yang meluas di kalangan birokrasi.

Dalam pernyataan pertamanya setelah memenangkan pemilu, pria lulusan Universitas Harvard itu berjanji membawa pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik bagi warga Yunani.

"Siklus yang menyakitkan telah ditutup," kata Mitsotakis dalam pidato yang disiarkan di televisi. "Aku tidak akan gagal menghormati harapan kalian," tandasnya. Dia juga mengimbau pada ratusan ribu warga Yunani yang beremigrasi selama krisis keuangan untuk kembali ke negaranya.

Ultra kanan tersingkir dari parlemen

Nea Dimokratia diprediksikan merebut antara 155 sampai 167 kursi dari 300 kursi di parlemen. Syriza akan menjadi fraksi oposisi terbesar dengan sekitar 80 kursi.

Partai MeRA25 pimpinan mantan Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis diprediksi merebut sampai 14 kursi. Gerakan untuk Perubahan Kiri-tengah KINAL diperkirakan memenangkan 6 hingga 8 persen suara dan Partai Komunis KKE 5 sampai 7 persen suara.

Partai ultra kanan Chrysi Avgi gagal menembus ambang batas 3 persen yang diperlukan untuk masuk parlemen. Pada pemilu 2015, Chrysi Avgi masih merebut 7 persen suara dan mendapat 18 kursi.

hp/na (rtr, afp, ap)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement