Selasa 09 Jul 2019 23:59 WIB

Alasan Turki Tetap Lakukan Penangkapan Militer Terkait Gulen

Penangkapan militer karena tuduhan kudeta.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Nashih Nashrullah
Ulama Turki yang tinggal di AS,  Fethullah Gulen.
Foto: reuters
Ulama Turki yang tinggal di AS, Fethullah Gulen.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL – Jaksa penuntut Turki mengeluarkan perintah penangkapan 200 personel militer dan beberapa warga sipil, Selasa (9/7). Mereka dicurigai karena terkait dengan jaringan yang disalahkan Ankara atas percobaan kudeta tiga tahun lalu. 

Media pemerintah Turki, Anadolu Agency melaporkan, Kantor Kejaksaan Istanbul telah mengeluarkan 176 surat perintah untuk menginterogasi anggota angkatan bersenjata, dalam operasi yang meliputi tentara, angkatan udara dan angkatan laut.

Baca Juga

Di antara mereka yang menghadapi penangkapan adalah seorang kolonel, dua letnan kolonel, lima mayor, tujuh kapten, dan 100 letnan. Kantor kejaksaan di Izmir juga mengatakan, telah memerintahkan penangkapan 20 personel militer yang saat ini bertugas aktif, lima mantan dan 10 warga sipil.  

Operasi serentak memang sedang berlangsung di berbagai provinsi di negara Turki guna menahan para tersangka diduga melakukan kudeta 2016. Dilansir Aljazirah, Ankara menuduh pemimpin agama Muslim yang berbasis di Amerika Serikat (AS) Fethullah Gulen. 

Ankara bersikeras kelompok Gulen lah yang mendalangi upaya kudeta pada Juli 2016 yang akibatnya menewaskan sekitar 300 orang. Meski demikian, Gulen membantah tuduhan tersebut. 

Hampir tiga tahun setelah kudeta yang gagal, puluhan ribu orang dipenjara sambil menunggu persidangan, sementara pegawai negeri, personel militer dan posisi lainnya telah dipecat atau ditangguhkan dari pekerjaan mereka.

Kelompok-kelompok hak asasi dan sekutu Barat Turki pun mengkritik ruang lingkup tindakan keras tersebut. Mereka mengatakan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggunakan kudeta yang gagal dulu, sebagai alasan untuk meredam perbedaan pendapat.

Kendati demikian, Pemerintah Turki mengatakan, langkah-langkah keamanan diperlukan karena besarnya ancaman yang dihadapi Turki. Pemerintah Erdogan juga bersumpah untuk memberantas jaringan Gulen di lembaga-lembaga negara dan kehidupan sipil. Terdapat, ratusan penahanan dalam beberapa bulan terakhir meskipun ada kritik dari berbagai pihak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement