REPUBLIKA.CO.ID, ALMANAMA -- Bahrain mencatat Juni sebagai bulan terpanas yang pernah dirasakan penduduk negara tersebut selama lebih dari satu abad terakhir. Musim panas yang melanda Semenanjung Arab secara konsisten terasa panas dan lembab belakangan ini.
Laporan Kantor Berita Bahrain menunjukkan catatan angka suhu yang semakin tinggi. Direktorat Meteorologi Bahrain mencatat suhu rata-rata pada Juni adalah 36,3 derajat celsius (97,3 Fahrenheit). Suhu tersebut meningkat sekitar 3,9 derajat celsius daripada suhu normal.
Laporan itu mencatat, Juni memiliki suhu rata-rata tertinggi sejak 1902. Sebab, selama 20 hari suhu yang terekam melebihi 40 derajat celsius (104 derajat Fahrenheit).
Suhu terpanas tercatat pada angka 45,3 derajat celsius (113 Fahrenheit). Selama ini, rekor suhu terpanas paling lama adalah 17 hari pada Juni 2006 dan 2009 dengan tingkat kelembaban rata-rata sekitar 40 persen.
Cuaca panas menjadi catatan khusus bagi publik tidak hanya di kawasan Arab, tetapi juga masyarakat Muslim. Pasalnya, pada awal Juli ini sudah memasuki jelang musim haji.
Cuaca di Madinah dan Makkah belakangan ini bisa mencapai 45 derajat celsius pada siang hari, dan 33-35 derajat celsius saat malam hari.
Karenanya, jamaah yang ingin melaksanakan ibadah diimbau tetap waspada dan menjaga kondisi fisik dengan baik.
Kondisi cuaca yang ekstrem dapat membuat jamaah cepat lelah dan dehidrasi.