Rabu 10 Jul 2019 12:16 WIB

Rusa di Nara Jepang Mati Akibat Menelan Plastik

Rusa Nara sangat jinak dan ditetapkan sebagai salah satu kekayaan alam sejak 1957.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Rusa di Nara, Jepang memakan sampah plastik yang dibuang pengunjung. Sembilan dari 14 rusa yang mati menelan plastik.
Foto: Kyodo
Rusa di Nara, Jepang memakan sampah plastik yang dibuang pengunjung. Sembilan dari 14 rusa yang mati menelan plastik.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pihak berwenang di Nara, Jepang memperingatkan para pengunjung tidak memberi makan rusa liar yang ada di kota. Rusa menjadi daya tarik wisata di kota tersebut. Peringatan ini dikeluarkan menyusul ditemukannya sejumlah rusa yang mati setelah menelan kantong plastik.

Sejumlah plastik ditemukan di perut sembilan rusa dari 14 rusa yang mati sejak Maret lalu. Rusa-rusa tersebut diduga memakan bungkus plastik dan kantong plastik yang dibuang pengunjung setelah memberi makan hewan itu.

Baca Juga

Pengunjung mengabaikan tanda dalam bahasa Inggris dan Cina yang memperingatkan agar tidak memberi makan rusa-rusa tersebut. Mereka hanya boleh diberi makan kerupuk senbei yang banyak dijual di toko-toko lokal. Selain itu, pengunjung juga diperingatkan tidak membawa kantong plastik saat berkunjung ke taman rusa Nara.

Menurut kantor berita Kyodo, Yayasan Pelestarian Rusa Nara menemukan plastik di perut rusa yang telah mati. Tercatat, salah satu rusa telah menelan 4,3 kilogram plastik.

Seorang dokter hewan dan anggota kelompok konservasi, Rie Maruko mengatakan, rusa-rusa tersebut mati kelaparan setelah memakan plastik sebab plastik telah merusak sistem pencernaan mereka.

"Rusa yang mati sangat kurus dan saya bisa merasakan tulang mereka. Tolong jangan beri mereka makanan selain camilan senbei yang ditunjuk," ujar Maruko kepada Kyodo, Rabu (10/7).

Rusa tertarik aroma makanan yang berasal dari kantong plastik yang dibuang oleh wisatawan. Pemerintah setempat akan meningkatkan peringatan agar pengunjung tidak memberi makan rusa. Apalagi jumlah wisatawan asing di prefektur Nara naik hampir 10 kali lipat sejak 2012 menjadi 2,09 juta pada 2017.

Nara menjadi tempat wisata yang menarik banyak wisatawan asing dan lokal. Di tempat ini, para wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan 1.300 rusa yang dilepas secara bebas. Rusa Nara sangat jinak dan ditetapkan sebagai salah satu kekayaan alam sejak 1957.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement