REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS – Kelompok Action Group for Palestinians of Syria (AGPS) melaporkan, setidaknya 3.987 pengungsi Palestina telah terbunuh di Suriah antara Maret 2011 hingga Juni 2019. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan mereka meninggal.
Dikutip dari laman AGPS, sebanyak 1.977 warga Palestina di antaranya meninggal di kamp-kamp pengungsi. Hampir 75 persen atau 1.422 orang kehilangan nyawanya di kamp Yarmouk yang terkepung. Sebagian dari mereka meninggal akibat kelaparan karena bantuan makanan tak dapat dikirim ke sana.
Kemudian sebanyak 1.212 warga Palestina lainnya meninggal dalam serangan udara. Mereka tersebar di beberapa daerah, seperti Daraa, Khan al-Sheikh, Aleppo, dan al-Hussainiyeh.
Sebanyak 1.077 warga Palestina meninggal setelah ditembak. Selain itu, beberapa dari mereka meninggal setelah disiksa di penjara-penjara Suriah. Jumlah mereka mencapai 604 orang. Sekitar 188 pengungsi Palestina yang tak diketahui tempat tinggalnya juga tercatat sebagai korban jiwa.
Konflik di Suriah telah berlangsung sejak 2011. Ratusan ribu warganya meninggal dan lebih dari 10 juta lainnya telah mengungsi akibat pertempuran yang tak kunjung usai.
Saat ini, Utusan Khusus PBB untuk Suriah Geir Pedersen sedang berusaha memajukan proses perdamaian Suriah. Pedersen mengatakan, dia tengah mencoba untuk mengatur sebuah komite untuk mengawasi proses reformasi konstitusi Suriah.
Dalam proses tersebut, PBB tak hanya melibatkan pihak pemerintah dan oposisi Suriah, tapi juga mengajak negara-negara yang memiliki peran dalam konflik di negara tersebut, seperti Iran, Turki, Rusia, dan Amerika Serikat (AS). Pedersen juga berencana melibatkan Arab Saudi, Mesir, dan Yordania dalam proses perdamaian.