REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan mengubah Chernobyl menjadi tempat wisata. Pada Rabu (10/7) lalu, Zelensky telah menandatangani keputusan yang menetapkan rencana membangun jalur pejalan kaki baru dan meningkatkan jaringan ponsel.
"Chernobyl telah menjadi bagian negatif dari Ukraina. Waktunya telah tiba untuk mengubah ini. Kami akan membuat koridor hijau untuk turis," ujar Zelensky, dilansir BBC.
Chernobyl merupakan tempat kecelakaan nuklir terburuk di dunia. Sebuah reaktor di stasiun tenaga nuklir Chernobyl meledak pada April 1986. Ledakan ini mengirimkan radioaktif di seluruh Eropa.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hampir 50 ribu kilometer persegi tanah telah terkontaminasi. Setidaknya tercatat 31 orang tewas setelah ledakan tersebut, dan hingga hari ini efek ledakan masih bisa dirasakan.
Zelensky mengatakan, Chernobyl merupakan tempat yang unik. Oleh karena itu, dia ingin menunjukkannya kepada seluruh orang di dunia.
"Chernobyl adalah tempat unik di planet ini di mana alam (telah) terlahir kembali setelah bencana besar buatan manusia. Kami harus menunjukkan tempat ini kepada dunia: kepada para ilmuwan, ahli ekologi, sejarawan (dan) turis," kata Zelensky.
Sebuah rumah yang ditinggalkan penghuninya di Karpylivka, Ukraina, Kamis, 7 April 2016. Karpylivka adalah salah satu desa terdekat dengan reaktor pembangkit nuklir Chernobyl yang meledak.
Meskipun tingkat radiasi lebih tinggi dari normal, namun ribuan wisatawan asing maupun lokal telah melakukan perjalanan ke Chernobyl setiap tahun. Zelensky berencana membangun saluran air dan pos pemeriksaan di daerah tersebut, termasuk mencabut larangan merekam video di situs nuklir itu. Pemerintah juga akan membuat sistem tiket elektronik bagi para pengunjung untuk memberantas korupsi.
"Zona pengecualian juga merupakan simbol korupsi. Ini termasuk suap yang dikumpulkan oleh penegak hukum dari wisatawan. Kami akan segera menghentikan semua ini," kata Zelensky.
Berbicara pada upacara pelantikan resmi sebagai presiden, Zelensky mengatakan akan membangun kubah logam baru untuk membungkus reaktor yang hancur. Kubah ini menelan biaya sekitar 1,7 miliar dolar AS dan dirancang untuk mencegah kebocoran radioaktif.
Kontaminasi radiasi nuklir telah menyebabkan 5.000 kasus kanker tiroid. Banyak yang menduga radiasi tersebut telah menyebabkan kanker lain, tetapi buktinya tidak merata.