REPUBLIKA.CO.ID, LOUSIANA -- Presiden Amerika serikat (AS), Donald Trump, menetapkan keadaan darurat di Lousiana, Jumat (12/7) waktu setempat. Daerah pantai Louisiana adalah yang pertama akan merasakan angin dari Topan Tropis Barry pada Jumat pagi waktu setempat.
Trump memposting di Twitter bahwa pejabat nasional dan lokal bekerja sama secara erat dan mendesak orang untuk bersiap menghadapi badai. "Untuk semua orang di Gulf Coast: Ketika Anda membuat persiapan untuk melindungi rumah Anda & orang-orang terkasih dari banjir & badai yang akan datang, sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan petunjuk dari @FEMA, Pejabat Negara Bagian & Lokal. Kami bekerja sama dengan mereka. Bersiaplah, hati-hati, & AMAN!,'' tulis Trump melalui akun resmi Twitternya, Jumat (12/7).
Fenomena alam itu diramalkan menjadi Badai Atlantik pertama 2019 yang mengancam akan membawa hujan lebat dan banjir. Topan tropis Barry mengumpulkan kecepatannya di atas Teluk Meksiko dalam beberapa hari terkahir.
Para pejabat mengatakan, kecepatan angin yang berkelanjutan tumbuh hingga 65 mph atau 104 kilometer/jam. Diprediksi topan itu akan membawa gelombang badai dan hujan lebat ke kota New Orleans yang telah mengalami badai petir dan banjir bandang.
Layanan Cuaca Nasional (NWS) memperingatkan masyarakat akan banjir dari badai yang menimbulkan risiko yang sangat besar. "Pergerakan lambat topan Barry akan menghasilkan durasi lama hujan lebat dan ancaman banjir di sepanjang Pantai Teluk pusat, melintasi sebagian Lembah Mississippi dan utara ke Lembah Tennessee," kata Layanan Cuaca Nasional dilansir BBC, Sabtu.
"Banjir bandang dan banjir sungai akan mungkin terjadi, yang diprediksi mungkin mengancam jiwa," tambah pernyataan layanan Cuaca.
NWS mengatakan, badai terus bergerak dengan kecepatan 3 mph menuju Louisiana. NWS meyakinkan badai akan mendarat dini hari Sabtu waktu setempat sebelum melemah di Lembah Mississippi akhir pekan ini.