Ahad 14 Jul 2019 18:53 WIB

Suriah Tuding Israel Dukung Kelompok Teroris di Timteng

Wakil Menlu Suriah menyebut Israel mendukung kelompok teroris dibantu Amerika Serikat

Rep: Kamran Dikamra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Serangan udara dilancarkan di sekitar Idlib Suriah
Foto: Syrian Civil Defense White Helmets via AP
Serangan udara dilancarkan di sekitar Idlib Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad menuding Israel mendukung semua kelompok teror yang aktif di Timur Tengah. Hal tersebut dia ungkapkan saat diwawancara media Lebanon pada Sabtu (13/7).

Menurut dia, dukungan yang diberikan Israel terhadap kelompok-kelompok teror di kawasan tak dapat dilepaskan dari bantuan sekutunya, Amerika Serikat (AS). “Amerika dan sekutunya ingin menghancurkan Suriah dan mengakhiri peran kunci Suriah dalam poros perlawanan Islam, dengan melatih, mendanai, mendukung, dan mempersenjatai berbagai kelompok teroris. Rencana mereka, tentu saja, tidak berhasil,” kata Mekdad seperti dilaporkan Iran Press dan dikutip Mehr News Agency.

Baca Juga

Mekdad menegaskan bahwa Suriah akan terus memerangi kelompok teroris yang berada di negaranya. Damaskus pun menolak tunduk pada tekanan pihak-pihak yang menentangnya. “Setiap negara yang menentang Suriah atau front perlawanan Islam berlaku membantu rezim Israel dan bekerja untuk melemahkan wilayah itu,” ujarnya.

Dia memperingatkan agar negara-negara Barat tak mengerahkan pasukan militernya ke Suriah. “Karena ini adalah permainan yang berbahaya dan memiliki konsekuensi berbahaya,” kata Mekdad.

AS, Inggris, dan Prancis diketahui pernah melancarkan serangan udara sepihak ke Damaskus. Serangan itu dilakukan dengan dalih untuk menghancurkan fasilitas pengembangan senjata kimia milik Pemerintah Suriah.

Suriah pun mengecam serangan tersebut dan menyebut ketiga negara telah menyebarkan kebohongan. Menurut Damaskus, apa yang dilakukan AS, Inggris, dan Prancis bukanlah untuk merespons dugaan penggunaan senjata kimia yang dituduhkan kepadanya.

Serangan itu, menurut Pemerintah Suriah, merupakan aksi balasan karena proksi teroris yang dikendalikan ketiga negara di Ghouta Timur berhasil ditumpas dan dikalahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement