Senin 15 Jul 2019 06:13 WIB

Macron dan Pemimpin Eropa Hadiri Perayaan Hari Bastille

Hari Bastille diselenggarakan memperingati penyerangan penjara Bastille pada 1789.

Presiden Prancis Emmanuel Macron memberi isyarat di mobil komandonya di sebelah Kepala Staf Angkatan Darat Prancis Jenderal Francois Lecointre ketika mereka meninjau pasukan sebelum dimulainya parade Hari Bastille di jalan Champs-Elysees di Paris, Ahad (14/7).
Foto: Eliot Blondet/POOL via AP
Presiden Prancis Emmanuel Macron memberi isyarat di mobil komandonya di sebelah Kepala Staf Angkatan Darat Prancis Jenderal Francois Lecointre ketika mereka meninjau pasukan sebelum dimulainya parade Hari Bastille di jalan Champs-Elysees di Paris, Ahad (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Para pemimpin Eropa termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel turut serta bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadiri parade militer untuk merayakan Hari Bastille di Paris, Ahad (14/7).

Setelah menyusuri jalan raya Champs Elysees dengan kendaraan militer yang dikawal sepeda-sepeda motor dan prosesi kaveleri, Macron bersama dengan para pemimpin, termasuk Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan Presiden Portugis Marcelo Rebelo de Suusa menyaksikan parade itu. Parade dimulai dengan pameran inovasi teknologi.

Baca Juga

Berbagai atraksi ditampilkan termasuk pesawat nirawak (drone), kendaraan otonomi miniatur, tentara dengan persenjataan anti-drone, dan 'prajurit terbang' dimana seorang pria berdesir di udara di atas papan terbang. Hal itu mendapat sambutan dari pemimpin itu dan penonton.

Hari Bastille diselenggarakan memperingati penyerangan penjara Bastille pada 1789, salah satu dari peristiwa kunci Revolusi Prancis. Hari itu merupakan hari libur nasional di Prancis.

Sebanyak 4.300 prajurit, sekitar 200 kendaraan dan lebih 100 pesawat udara, beberapa dari negara-negara Eropa, berpartisipasi dalam parade itu yang dibuka oleh tentara Spanyol. Dalam pesannya kepada rakyat Prancis yang dipublikasikan sebelum parade, Presiden Macron mengatakan ia ingin memberikan perhatian pada komitmen Prancis untuk mengonsolidasi keamanan Prancis dan Eropa.

"Tak pernah terjadi sejak berakhirnya Perang Dunia Kedua Eropa begitu perlu. Konstruksi pertahanan Eropa, terkait dengan Aliansi Atlantik merupakan prioritas Prancis, Inilah yang menjadi tema parade ini. Bertindak bersama dan memperkuat kemampuan kita untuk bertindak secara kolektif merupakan salah satu tantangan bahwa inisiaif intervensi Eropa, bersama dengan proyek-proyek Eropa lainnya, ingin diselesaikan," kata Macron.

Inisiatif Intervensi Eropa merupakan koalisi militer Eropa yang berasal dari 10 negara siap beraksi menghadapi krisis. Inisiatif yang dipimpin Prancis itu, yang termasuk Jerman, Belgia, Inggris, Denmark, Estonia, Belanda, Spanyol dan Portugal diluncurkan tahun lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement