Iran diketahui telah melanggar ketentuan kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan menaikkan batas pengayaan uranium. Tiga negara terkuat di Eropa tersebut pada Minggu (14/07) menyerukan agar tingkat eskalasi konflik tidak semakin meningkat dan melanjutkan dialog mengenai program nuklir Iran.
Dalam sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Istana Elysee pada Hari Bastille Prancis, para pemimpin dari Inggris, Prancis dan Jerman mengatakan "telah tiba saatnya untuk bertindak secara bertanggung jawab" guna menghindari gagalnya kesepakatan nuklir 2015."
"Risikonya sedemikian (nyata) sehingga semua pihak perlu mengambil jeda dan memikirkan konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan mereka," tambah pernyataan itu.
Pelanggaran meningkatkan ketegangan
Dalam 10 hari terakhir Teheran telah dua kali melanggar ketentuan perjanjian dengan enam negara kekuatan dunia yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA). Perjanjian ini berusaha memperpanjang waktu yang mungkin diperlukan bagi Iran untuk membuat bom atom.
Tahun lalu Presiden AS Donald Trump memutuskan AS tidak lagi berpartisipasi dalam JCPOA dan kembali menerapkan sanksi terhadap Republik Islam ini. Sebagai reaksinya, Iran lalu menaikkan batas pengayaan uranium.
Para pemimpin Iran marah karena perekonomian negara itu tidak diuntungkan dengan adanya keringanan sanksi yang dijanjikan lewat rencana aksi tersebut.
Menanggapi pelanggaran tersebut, negara-negara Eropa mengatakan pada Minggu: "Kami prihatin dengan adanya risiko bahwa JCPOA tidak lagi efektif di bawah tekanan sanksi ... dan sebagai akibat dari keputusan Iran yang tidak lagi melaksanakan ketentuan inti perjanjian."
Eropa 'masih dukung kesepakatan'
Jerman, Prancis, dan Inggris mengatakan mereka akan terus mendukung kesepakatan nuklir itu tetapi implementasinya "bergantung pada kepatuhan Iran sepenuhnya."
Lebih lanjut pernyataan itu mengatakan: "Kami sangat mendesak Iran untuk membalikkan keputusan mereka terkait hal ini."
Uni Eropa meluncurkan skema solusi untuk membantu banyak perusahaan menghindari sanksi keuangan dari AS akibat berdagang dengan Iran. Namun untuk saat ini program ini hanya terbatas pada produk makanan dan obat-obatan. Teheran telah meminta skema solusi yang dikenal dengan nama INSTEX ini supaya diperluas mencakup juga perdagangan minyaknya.
ae/vlz (AFP, AP, dpa, Reuters)