Rabu 17 Jul 2019 03:03 WIB

Sempat Dikabarkan Dieksekusi, Negosiator Korut Masih Hidup

Negosiator Korut, Kim Hyok Chol sebelumnya dilaporkan dieksekusi di Korut.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nur Aini
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mendengarkan Presiden Rusia Vladimir Putin saat pertemuan keduanya di Vladivostok, Rusia, Kamis (25/4).
Foto: Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mendengarkan Presiden Rusia Vladimir Putin saat pertemuan keduanya di Vladivostok, Rusia, Kamis (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Legislator Korea Selatan, Kim Min-Ki memastikan bahwa seorang utusan nuklir Korea Utara yang sebelumnya dikabarkan telah dieksekusi, ternyata masih hidup. Terdapat serangkaian laporan yang saling bertentangan tentang nasib negosiator Korea Utara itu. 

Pria yang diketahui bernama Kim Hyok Chol itu diketahui sempat memimpin pembicaraan tingkat pekerja menjelang KTT antara Korea Utara dan Amerika Serikat di Vietnam, Februari lalu. Mesti dikabarkan masih hidup, Kim Min-Ki tidak menjelaskan secara detail kondisi Kim Hyok Chol.

Baca Juga

Sebelumnya, kabar mengenai eksekusi Kim Hyok Chol telah tersebar luas dan terpampang di surat kabar Korea Selatan, salah satunya surat kabar Chosun Ilbo yang mengatakan bahwa Kim Hyok Chol telah dieksekusi pada Maret lalu. Namun, kabar itu dibantah oleh CNN yang mengatakan bahwa utusan Korea Utara itu masih hidup dan tengah mendekam di tahanan negara.

Chosun Ilbo juga sempat melaporkan bahwa pejabat senior lain yang berperan dalam mempersiapkan KTT yang gagal dengan Amerika Serikat, Kim Yong Chol, telah dikirim ke kamp buruh dan pendidikan ulang. Namun, beberapa hari kemudian, Kim Yong Chol muncul di sebuah foto media pemerintah bersama pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Para diplomat Korea Utara telah mengambil alih perundingan sejak KTT Hanoi, dengan seorang veteran yang sudah lama memiliki pengetahuan tentang kontrol senjata dan akan memimpin putaran negosiasi baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement