REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Selasa (17/7). Hal itu setelah dia akan menjadi presiden Bank Sentral Eropa (ECB) menggantikan Mario Draghi.
"Saya sudah bertemu dengan Dewan Eksekutif dan mengajukan pengunduran diri saya dari IMF yang akan efektif pada 12 September 2019," ujar Mantan menteri keuangan Prancis tersebut dilansir Aljazirah.
Legarde dinominasikan sebagai presiden ECB bersama Ursula von der Leyen sebagai presiden Komisi Eropa, Charles Michel sebagai presiden Dewan Eropa, dan Josep Borrell sebagai kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa.
"Grup saya akan mendukung Ms von der Leyen hari ini, kami menantikan untuk bekerja intensif dengannya untuk memajukan Eropa. Ada banyak pekerjaan di depan kami. Mari kita perbarui Eropa bersama-sama," kata Dacian Ciolos, Anggota parlemen Eropa.
Lagarde secara luas diperkirakan akan melanjutkan kebijakan kontrol moneter longgar Mario Draghi di Bank Sentral Eropa. Meski telah memimpin IMF selama delapan tahun terakhir, namun kemampuan Legarde masih banyak diragukan.
"Ada kekhawatiran tentang dia (Legarde) bukan seorang ekonom, tidak memiliki pengalaman kebijakan moneter. Kami telah mendengar kekhawatiran semacam ini sebelumnya, ketika dia ditunjuk untuk memimpin IMF, tetapi dia telah membuktikan dirinya sebagai manajer yang efektif," Profesor Michele Chang, dari Fakultas Studi Pemerintahan dan Politik Eropa.
"Pekerjaan seperti presiden ECB akan membutuhkan lebih banyak teknis kapasitas daripada pekerjaan IMF, tetapi dia telah menunjukkan dirinya sebagai pemimpin yang sangat baik dari organisasi ekonomi multinasional," ujarnya.
Sementara kandidat yang diajukan untuk menggantikan posisi Lagarde di IMF, antara lain, Gubernur Bank Sentral Inggris Mark Carney dan Jens Weidmann, kepala Bundesbank Jerman. Meskipun, Weidmann dilaporkan tidak akan mencalonkan diri karena telah bahagia dalam pekerjaannya saat ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
