REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Sebuah bangunan berlantai empat runtuh di Mumbai, India. Dikabarkan setidaknya ada tujuh orang meninggal dalam kejadian tersebut. Menurut laporan yang dilansir Aljazirah, diperkirakan ada puluhan korban lainnya yang masih terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
"Tujuh orang meninggal dalam kecelakaan itu, termasuk dua perempuan dan seorang anak laki-laki berusia 15 tahun. Beberapa korban dilarikan ke rumah sakit, tetapi meninggal karena luka-luka mereka," kata perwira polisi Sandeep Bagdikar.
Tanaji Kamble, juru bicara manajemen bencana, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ada 40 korban lainnya yang masih terperangkap di bawah puing-puing setelah insiden pada Selasa (16/7) itu. Petugas pemadam kebakaran, Ashok Talpade mengatakan puluhan penyelamat telah diturunkan ke lokasi itu. Petugas berhasil menyelamatkan tiga orang dalam keadaan hidup dan langsung melarikannya ke rumah sakit.
Talpade mengatakan, sejatinya, para penghuni telah diminta untuk mengosongkan bangunan reyot beberapa waktu lalu, tetapi mereka terus bertahan di sana. "Bangunan itu runtuh dengan suara keras dan kami mengira ada gempa," kata seorang penduduk setempat.
Kepala Menteri Negara Bagian Maharashtra, Devendra Fadanavis mengatakan bahwa bangunan itu sudah berusia sekitar 100 tahun dan ditinggali sekitarnya 15 keluarga. Waris Pathan, seorang politisi oposisi, mengatakan bangunan itu adalah jebakan maut, di mana pihak berwenang mengatakan bahwa mereka tidak punya uang untuk merenovasi bangunan itu.
Bangunan runtuh biasa terjadi di India selama musim hujan Juni-September, ketika hujan lebat melemahkan fondasi bangunan yang tidak dibangun dengan baik. Pada Ahad (14/7) lalu, sebuah bangunan tiga lantai runtuh di daerah berbukit di kota Solan di India utara setelah hujan lebat, dan menewaskan 14 orang.