Kamis 18 Jul 2019 09:30 WIB

Komunitas Yahudi Sumbang Penyintas Teror Christchurch, Arab Saudi Beri Haji Gratis

Teror Christchurch di Selandia Baru begitu mengerikan dan mengejutkan.

Rep: Farid M Ibrahim/ Red:
abc news
abc news

Ketua Dewan Yahudi Selandia Baru Stephen Goodman menyerahkan cek senilai lebih dari 900 ribu dolar bagi para korban serangan teror Christchurch, Rabu (17/7/2019). Sementara Raja Salman dari Arab Saudi menggratiskan 200 korban dan keluarganya untuk pergi berhaji tahun ini.

Dana dari masyarakat Yahudi di Kota Pittsburgh, Amerika Serikat, ini diterima oleh Christchurch Foundation untuk membentuk dana Abrahamic. Pihak yayasan selanjutnya akan bekerja sama dengan masyarakat Muslim setempat untuk penyalurannya.

Menyusul serangan teroris asal Australia kepada jamaah masjid di Selandia Baru pada Jumat 15 Maret lalu, Federasi Yahudi Kota Pittsburgh langsung menggalang dana.

Tindakan mereka ini diilhami oleh dukungan masyarakat Muslim terhadap masyarakat Yahudi ketika terjadi penembakan di sebuah sinagog di Pittsburgh yang menewaskan 11 orang pada Oktober 2018.

Menurut laporan media setempat, para pemuka Yahudi dan Muslim sebelum penyerahan cek tersebut melakukan kunjungan ke masjid dan sinagog di Christchurch.

Seorang warga Yahudi, Yasmin Sellars, mengaku baru pertama kalinya mendapat kesempatan berkunjung ke masjid.

"Saya membandingkan bagaimana kami masing-masing beribadah. Hal pertama yang tampak (di masjid) tidak ada kursi!" katanya seperti dilaporkan Radio New Zealand.

Sementara Dr Anwar Ghani dari Federasi Asosiasi Islam Selandia Baru yang juga baru pertama kali masuk ke sinagog lebih menyoroti persamaan yang ada.

"Kesamaan antara dua kelompok agama ini hanya tak tampak. Ini sesuatu yang perlu kita promosikan dalam komunitas masing-masing, bahwa kita harus saling mengunjungi tempat ibadah sehingga bisa meningkatkan pemahaman satu sama lain," katanya.

Penyerahan cek disaksikan Walikota Christchurch Lianne Dalziel, yang menilai sumbangan itu sebagai hadiah yang luar biasa.

Ketua Dewan Yahudi Selandia Baru Stephen Goodman menjelaskan Christchurch Foundation akan mengalokasikan dana sesuai kebutuhan keluarga korban serangan teror itu.

Dana ini, katanya, ditujukan pada tujuan jangka panjang seperti pendidikan, kebutuhan medis, konseling, perencanaan keuangan dan juga untuk meningkatkan hubungan Muslim-Yahudi.

Seorang pemuka Yahudi dari New South Wales Australia, Vic Alhadeff, secara khusus datang untuk menyalurkan dana 70.000 dolar dari masyarakat Yahudi setempat.

Dia mengaku sebenarnya bisa mentransfer saja dana tersebut, namun memutuskan hadir langsung untuk menunjukkan dukungan.

Haji gratis

 

Sementara itu, kantor berita Saudi Press Agency melaporkan Raja Salman telah setuju untuk menggratiskan 200 penyintas serangan teror di Christchurch pergi berhaji tahun ini.

Menteri Urusan Agama Arab Saudi Sheikh Abdullatif bin Abdulaziz Al-Asheikh menjelaskan, langkah ini dimaksudkan sebagai upaya untuk "menghadapi dan mengalahkan terorisme."

Disebutkan, Raja Salman pekan ini memutuskan akan menampung para korban dan keluarga mereka selama musim haji yang puncaknya pada awal Agustus.

Salah seorang penyintas, Temel Atacocugu yang tertembak sembilan kali di masjid Al Noor pada 15 Maret, mengatakan sangat menghargai tawaran Raja Salman.

Temel akan berangkat haji bersama seorang kemenakannya.

Dia mengatakan pemulihan fisiknya berjalan lambat namun stabil dan perjalanan ke Tanah Suci umat Islam itu akan membantu pemulihan mentalnya.

"Pergi berhaji akan membantu saya secara spiritual dan mental," katanya seperti dikutip situs berita stuff.co.nz.

Temel mengatakan dia belum pernah ke Mekah sebelumnya dan sudah lama bercita-cita menjalankan ibadah haji.

Imam Masjid Linwood, Abdul Lateef, secara terpisah menyambut baik kesempatan dari Raja Salman kali ini.

Pasalnya, biaya haji dari Selandia Baru saat ini berkisar 15.000 dolar (sekitar Rp 150 juta), yang tidak terjangkau oleh banyak umat Islam di sana.

Simak berita lainnya dari ABC Indonesia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement