Pengguna Instagram di Australia sebentar lagi tidak akan bisa melihat berapa banyak orang yang menyukai sebuah unggahan foto atau video, setelah jejaring sosial tersebut mengumumkan keputusannya, hari Kamis (18/07).
Pengguna aplikasi berbagi foto dan video masih dapat melihat jumlah 'Like' di unggahan mereka sendiri, tetapi saat melihat unggahan pengguna lain maka hanya terlihat 'Like by' satu username 'and others', tanpa menampilkan jumlah 'Like'.
Keputusan ini diambil Instagram sebagai upaya menghilangkan "kompetisi" diantara penggunanya dan agar mereka lebih fokus pada membagikan foto dan video, bukan berapa banyak yang menyukainya.
"Kita tahu orang menggunakan Instagram untuk mengekspresikan diri mereka dan menjadi kreatif," ujar Mia Garlick, Direktur Kebijakan Publik Untuk Facebook dan Instagram di Australia dan Selandia Baru.
"Kita ingin memastikan bahwa ini bukanlah sebuah kompetisi," katanya kepada Program Hack milik ABC.
'Like' dalam bentuk hati berwarna merah telah menjadi sebuah 'mata uang' bagi para influencer untuk mendongkrak karir mereka, namun belakangan semakin tidak memiliki arti apa-apa.
Mia juga mengatakan, dengan menyembunyikan jumlah 'Like', maka akan mengurangi "tekanan" bagi para penggunanya, saat mereka ingin mengunggah foto selfie atau foto lainnya.
"Kita ingin meyakinkan bahwa orang-orang tidak merasa harus menyukai unggahan tertentu karena sudah banyak yang menyukainya dan mereka juga tidak seharusnya merasa perlu mengunggah foto atau video hanya untuk mendapat 'Like'."
Instagram dianggap sebagai sumber tekanan jiwa
'Like' juga sudah dianggap sebagai sumber masalah kesehatan jiwa di kalangan anak-anak muda, berdasarkan banyak studi kasus yang mempelajari dampak Instagram bagi kejiwaan.
Dua tahun lalu, sebuah penelitian di Inggris melakukan studi terhadap anak-anak muda berusia 14-24 tahun.
Hasilnya menunjukkan Instagram adalah platform jejaring sosial paling buruk bagi kesehatan mental anak-anak muda.
Pew Research Centre di Washington D.C, Amerika Serikat juga melakukan penelitian serupa di tahun 2018 dan menemukan 37 persen anak-anak muda merasa "tertekan" untuk mendapat 'Like' dan 'Comment' yang banyak.
Studi terbaru di tahun 2019 yang dilakukan American Psychological Association mengaitkan media digital dengan masalah kesehatan jiwa dengan tingkat bunuh diri di kalangan anak-anak muda di Amerika Serikat.
Mia mengatakan menyembunyikan jumlah 'Like' dirancang untuk meningkatkan kesehatan jiwa para penggunanya, selain juga fitur tambahan anti intimidasi yang diumumkan Instagram pekan lalu.
Pengguna yang menggunakan akun bisnis, seperti sosok influencer dan produk, masih bisa mengakses halaman 'insight; untuk mengetahui berapa banyak 'Like' yang mereka terima.
Instagram belum berencana untuk menyembunyikan jumlah pengikut.
Australia menjadi negara kedua yang menguji fitur menyembunyikan jumlah 'Like', setelah Kanada yang menerapkannya bulan Mei lalu
Simak berita lainnya dari ABC Indonesia.