Kamis 18 Jul 2019 17:14 WIB

Presiden Kolombia Tuding Maduro Lindungi Pemberontak

Maduro dituding melindungi kelompok pemberontak ELN dan FARC.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan istri Cilia Flores melambaikan tangan kepada pendukungnya di luar istana kepresidenan Miraflores di Caracas, Venezuel, Senin (20/5).
Foto: AP Photo/Ariana Cubillos
Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan istri Cilia Flores melambaikan tangan kepada pendukungnya di luar istana kepresidenan Miraflores di Caracas, Venezuel, Senin (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA — Presiden Kolombia Ivan Duque menuding bahwa Pemerintah Venezuela telah membantu dua kelompok pemberontak terbesar negara itu, yakni Tentara Pembebasan Nasional (ELN) dan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC). Ia meyakini bahwa sejumlah anggota kelompok-kelompok tersebut bersembunyi di bawah perlindungan Presiden Nicolas Maduro. 

Menurut Duque, Maduro membantu menyembunyikan tentara ELN dan FARC di Venezuela. Bahkan, ia menyebut pemimpin diktator itu juga memberi kelompok tersebut uang, hingga mensponsori perekrutan anak-anak dari sana untuk bekerja di pertambangan ilegal di Venezuela. 

Baca Juga

Duque juga menilai dukungan yang diberikan rezim Maduro kepada ELN juga telah meluas membuat pembangkangan FARC semakin terjadi. Beberapa pemimpin FARC yang menjadi yang seharusnya diadili dan menjadi buronan juga termasuk di antara yang dilindung oleh Pemerintah Venezuela. 

Pada 17 Januari lalu, ELN meluncurkan serangan di sebuah akademi kepolisian di Ibu Kota Bogota. Hal itu membuat Duque segera memerintahkan penangkapan terhadap para pemimpin komando pusat ELN atau disebut dengan Coce dan berada di Kuba. Keberadaan mereka di negara itu terjadi setelah hasil negosiasi dengan mantan presiden Kolombia Juan Manuel Santos. 

Duque mengaktifkan kembali surat perintah penangkapan yang tertunda untuk anggota Coce yang berada di Kuba. Protokol yang telah disepakati dengan negosiator Santos telah ditolak olehnya karena menilai bahwa sejumlah pemimpin utama ELN mendapatkan keuntungan dan dapat menjalankan kelompok pemberontak dari Kuba, dengan perlindungan dari Havana. 

Ia juga mengatakan bahwa ELN telah melakukan upaya serius untuk merekrut anggota-anggota baru. Banyak serangan teror terhadap Kolombia yang diduga saat ini sedang direncanakan dari Venezuela, terutama di wilayah perbatasan di negara bagian Arauca.

Beberapa waktu lalu, Menteri Luar Negeri Kolombia Carlos Holmes Trujillo juga mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo. Dalam pertemuan itu, keduanya berbicara tentang rezim Venezuela dan dugaan kolaborasi mereka dengan ELN. 

Selama ini, Pemerintah Venezuela dikenal memiliki sejumlah kerja sama dengan kelompok-kelompok pemberontakan. Bahkan, tak hanya berasal dari kawasan Amerika Selatan, namun juga organisasi internasional seperti Hezbollah. Hal itu diduga dilakukan sebagai bentuk antisipasi, jika terjadi serangan militer untuk menggulingkan rezim Maduro. 

ELN disebut sebagai kelompok utama yang mendukung Maduro. Dalam sebuah investigas Insight Crime, kehadiran kelompok pemberontak Kolombia itu diverifikasi ada di 12 negara bagian Venezuela. Mereka juga memiliki kendali atas operasi penyelundupan ternak, perdagangan narkoba, penambangan ilegal, dan pemerasan. 

Seperti pada 2018, terjadi bentrokan antara ELN dan tentara Venezuela di negara bagian Amazonas. Saat itu, ELN juga melakukan serangan, serta pembantaian terhadap para penambang di negara bagian Bolivar. 

Meski demikian, pada tahun yang sama Maduro mengatakan bahwa Venezuela adalah korban konflik bersenjata Kolombia. Ia juga mendesak agar Bogot melanjutkan dialog dengan ELN. 

Banyak pengamat yang meyakini bahwa di antara penyebab kehadiran ELN di Venezuela adalah berkat bantuan kelompok mafia yang ada di negara itu. Bahkan, sejumlah organisasi non-pemerintah mengecam kelompok pemberontak Kolombia itu dapat mengontrol pengiriman barang di beberapa wilayah, bahkan menjalankan stasiun radio lokal yang berfungsi untuk mengindoktrinasi generasi muda dan anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement