Jumat 19 Jul 2019 02:10 WIB

Keracunan di Port Dickson, 24 Siswa Dirawat di RS

Para siswa mengalami mual, pusing, dan muntah.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Teguh Firmansyah
Korban keracunan (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Korban keracunan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PORT DICKSON -- Sebanyak 24 siswa yang keracunan di Port Dickson, Malaysia setelah menghirup asap pestisida. Para siswa mengalami mual, pusing, dan muntah. Mereka langsung menerima perawatan di rumah sakit.  

Kepala Negara Kesehatan, Lingkungan, koperasi dan konsumerisme negara Sembilan, S Veerapan, mengatakan, terdapat dua belas siswa dari Sekolah Kebangsaan Linggi yang kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Port Dickson.

Baca Juga

Sementara itu, Pejabat Pemadam Kebakaran, Jusman Roman, mengatakan, semua korban dalam kondisi stabil. Petugas pemadam kebakaran bergegas ke tempat kejadian segera setelah mereka menerima panggilan darurat.

 "Segera setelah kami tiba, unit bahan berbahaya (Hazmat) departemen segera mengevakuasi daerah yang terkena dampak dan pekerjaan pembersihan dilakukan untuk mendekontaminasi kemungkinan zat beracun," katanya dikutip dari Channelnewsasia.com, Jumat (19/7).

Para siswa yang terkena dampak  diberi perawatan medis segera dengan beberapa dikirim ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

Perkebunan cabai di dekatnya diyakini sebagai sumber keracunan. "Kami percaya insektisida diterbangkan ke area sekolah dan siswa telah menghirup udara yang terkontaminasi,” kata Roman.

Pelajar dari sekolah tersebut, Nur Ezzadina Mohd Fadzi, (12 tahun) , mengatakan ia mencium bau menyengat saat sedang mengerjakan pelajaran matematika di ruang ujian sekolah.

"Sebelum tes, bau racun meresap ke udara tetapi bau menyengat itu makin lama makin tersebar. Setelah tes, kami mulai merasa pusing, mual dan merasa ingin muntah. Guru menyuruh kami pergi ke kantin untuk memeriksa dan pihak sekolah memanggil pihak dari rumah sakit," katanya.

Nur menambahkan ia juga menderita sesak napas dan muntah. Ia mengaku masih merasa mengantuk dan mual.

Sedangkan pelajar lain, Nur Sabrina Najwa Zakaria mengatakan, selain pusing, mual dan muntah, ia juga mengalami penglihatan kabur.

"Ini adalah pertama kalinya saya mengalami ini dan setelah menghirup asap beracun, semua teman sekelas saya menderita pusing dan sesak napas," kata pria berusia 12 tahun itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement