REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyebut, angkatan laut telah menghancurkan pesawat tanpa awak atau drone milik Iran yang terbang di Selat Hormuz. Tindakan itu diambil karena drone tersebut mengancam kapal milik militer AS.
Trump mengatakan, drone tersebut sempat terbang jauh sekitar 1 kilometer dari kapal USS Boxer. Dinilai mencurigakan, militer langsung mengambil tindakan untuk menghancurkan drone tersebut. Trump enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai kejadian penghancuran.
"Ini adalah yang terbaru dari banyak tindakan proaktif dan bermusuhan oleh Iran terhadap kapal yang beroperasi di perairan internasional. Amerika Serikat berhak membela personel, fasilitas, dan kepentingannya," kata Trump, Kamis (18/7).
Pihak Pentagon dalam sebuah pernyataannya menyebut bahwa sebuah kapal serbu amfibi telah mengambil tindakan defensif terhadap sebuah drone. Namun, tidak disebutkan apakah drone tersebut memang milik Iran atau bukan.
Ketegangan di wilayah Selat Hormuz memang sangat tinggi. Kawasan tersebut merupakan jalur vital perdagangan minyak dunia. AS dan Iran cukup tegang di kawasan tersebut dan dikhawatirkan dapat berlanjut ke dalam perang dua negara.
Presiden Trump juga menyalahkan Iran atas serangkaian serangan sejak pertengahan Mei lalu atas pengiriman minyak di sekitar Selat Hormuz. Namun, Teheran menolak tuduhan Trump.
Sebelumnya, pada Kamis (18/7), AS menuntut Iran agar segera melepaskan sebuah kapal yang direbut di kawasan terebut. Seorang Komandan Militer AS di Selat Hormuz menyatakan, AS akan bekerja secara agresif untuk memastikan jalur vital tersebut aman dilalui kapal-kapal.