REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hampir 100 orang, tepatnya 97 warga Palestina, terluka saat melakukan aksi unjuk rasa di sepanjang perbatasan Gaza pada Jumat (19/7) kemarin waktu setempat. Hal itu disampaikan oleh pihak Kementerian Kesehatan dilansir dari Anadolu Agency, Sabtu (20/7).
Selama beberapa dekade, para demonstran selalu berkumpul di dekat pagar keamanan yang memisahkan Jalur Gaza dari Israel untuk berdemonstrasi menentang pendudukan Israel di wilayah Palestina. Dari total mereka yang terluka, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina, 47 lainnya terluka terkena tembakan. Di antara yang terluka adalah dua staf medis dan dua jurnalis. Belum ada informasi lebih lanjut tentang keadaan para demonstran yang terluka.
Otoritas Nasional Gaza untuk Kembali dan Menghancurkan Pengepungan (NARBS), yang mengorganisasi demonstrasi mingguan, meminta warga Palestina untuk menghadiri demonstrasi dan menegaskan hak mereka untuk kembali ke desa-desa mereka di Palestina yang bersejarah.
Sebelumnya pada Jumat, NARBS memperingatkan Israel terhadap setiap "peningkatan" terhadap demonstran perdamaian Palestina. Sejak unjuk rasa Gaza dimulai pada Maret tahun lalu, hampir 270 pengunjuk rasa telah meninggal dunia dan ribuan lainnya terluka oleh pasukan Israel yang dikerahkan di dekat zona penyangga itu.
Demonstran menuntut diakhirinya 12 tahun blokade Israel di Jalur Gaza, yang telah menghancurkan ekonomi daerah kantong pantai dan merampas dua juta penduduknya dari banyak fasilitas dasar.