REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris mengkritik Iran yang telah merebut kapal tanker berbendera Inggris di Selat Hormuz. Sekretaris Pertahanan Inggris, Penny Mordaunt mengatakan penyitaan Iran atas kapal tanker adalah tindakan permusuhan.
Dilansir dari laman Sky News, Ahad (21/7), Penny Mordaunt mengatakan, kapal tanker Stena Impero, yang tidak membawa kargo, berada di Perairan Oman ketika dihentikan oleh Pengawal Revolusi Iran pada Jumat kemarin sore. Usai direbut, Stena Bulk, yang mengoperasikan Stena Impero, membuat permintaan resmi untuk mengunjungi kapal. Perusahaan pun telah diberi tahu bahwa anggota krunya dalam "kesehatan yang baik".
Tetapi Sekretaris Pertahanan Penny Mordaunt mengatakan kepada Sky News bahwa kapal HMS Montrose berjarak 60 menit dari kemampuan untuk membantu. Di sisi lain, Pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn telah menyerukan agar kapal tanker berbendera Inggris dan awaknya dibebaskan.
Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt menekankan bahwa ia menginginkan solusi diplomatik untuk insiden tersebut. Teheran awalnya mengatakan kapal tanker itu ditahan karena bertabrakan dengan kapal nelayan Iran.
Tetapi kemudian negara itu secara langsung mengaitkan perebutan kapal tanker itu dengan peran Inggris dalam menahan kapal tanker yang membawa minyak Iran awal bulan ini. Seorang juru bicara Dewan Wali Iran mengatakan, aturan terkait tindakan pembalasan dikenal dalam hukum internasional, dan Teheran mengklaim telah membuat keputusan yang tepat dalam menghadapi perang ekonomi tidak sah dan penyitaan tanker minyak.