REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel mengajak rakyat Eropa melawan populisme, nasionalisme, rasialisme, dan antisemitisme. Ajakan ini ia katakan saat memberikan penghormatan kepada orang-orang yang melakukan perlawanan terhadap Nazi di Jerman.
Upacara peringatan upaya gagal membunuh diktaktor Nazi Adolf Hitler dilakukan di lokasi para pelaku plot pembunuhan tersebut dieksekusi. Merkel mengatakan keberanian dan pengorbanan yang dilakukan pelaku plot pembunuhan Hitler harus menjadi contoh orang-orang saat ini.
"Mereka mengedepankan kemanusiaan dibandingkan nyawa mereka sendiri," kata Merkel, Ahad (21/7).
Pemimpin plot pembunuhan tersebut Kolonel Claus von Stauffenberg mencoba membunuh Hitler dengan bom tas pada 20 Juli 1944. Upaya ini dilakukan dalam pertemuan di markas Hitler yang saat itu berada di Timur Prussia. Hitler berhasil lolos dari ledakan karena ada orang memindahkan tas bom itu ke dekat kaki meja.
Meja menahan ledakan keras bom tas itu. Plot pembunuhan hancur ketika berita Hitler selamat dari ledakan itu tersebar. Von Stauffenberg dan orang-orang yang merencanakan upaya pembunuhan dieksekusi beberapa jam kemudian.
Merkel memberikan penghormatan kepada orang-orang yang melakukan perlawanan terhadap Nazi, termasuk orang-orang yang menyembunyikan orang Yahudi agar dapat melarikan diri dari kamp konsentrasi. Ia memberikan penghormatan kepada orang-orang Yahudi yang melakukan perlawanan terhadap Nazi di Ghetto Warsawa pada 1943.
Ia juga memberikan penghormatan kepada pejuang Polandia dalam pemberontakan Warsawa 1944 dan kelompok-kelompok lainnya yang melawan penjajahan Jerman pada Perang Dunia II. "Von Stauffenberg adalah simbol perlawanan, tapi ceritanya tidak hanya cerita tentang perlawanan," kata Merkel.
Di tengah meningkatkan antisemitisme dan rasialisme di Jerman, Merkel mengatakan rakyat harus mengambil inspirasi dari keberanian orang-orang yang melakukan perlawanan terhadap Nazi dan membuat suara mereka di dengar.
"Daripada harus berpaling atau diam, kita harus lebih terlibat," kata Merkel.
Lebih jauh lagi, kata Merkel, rakyat Eropa harus berbicara, melakukan perlawanan terhadap nasionalisme dan populisme. "Kita harus berpikir multilateral, tidak unilateral; global, tidak nasional, terbuka, tidak terisolasi, bersama, tidak sendiri, itu tugas-tuga kami hari ini," kata Merkel disambut tepuk tangan.