Ahad 21 Jul 2019 17:05 WIB

Delapan Orang Meninggal dalam Serangan Militan di Pakistan

Pengebom bunuh diri wanita meledakan bahan peledaknya ketika jenazah polisi dibawa.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Gita Amanda
Serangan bom masih terus melanda Pakistan.
Foto: AP/Fareed Khan
Serangan bom masih terus melanda Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Sebanyak delapan orang dilaporkan tewas, dan 30 orang lainnya terluka dalam serangan di Kota Dera Ismail Khan di Pakistan Barat, Ahad (21/7) waktu setempat. Kepala kepolisian daerah Dera Ismail Khan, Saleem Riaz mengatakan, empat orang bersenjata awalnya menggunakan sepeda motor menyerang sebuah pos polisi di bagian barat kota dan melarikan diri.

Akibatnya dua petugas kepolisian tewas. Kemudian, seorang pengebom bunuh diri wanita meledakan bahan peledaknya ketika jenazah polisi dibawa ke rumah sakit pemerintah. "Selain mereka yang tewas dalam (penembakkan), dua polisi dan empat warga sipil tewas dalam ledakan di rumah sakit," kata Riaz dilansir Aljazirah, Ahad.

Baca Juga

Ia mengatakan, sekitar 30 orang lainnya terluka akibat kekuatan dari ledakan di rumah sakit oleh wanita pembawa bom. "Sekitar tujuh kilogram bahan peledak digunakan, dan pelaku bom bunuh diri adalah seorang wanita. Kami menemukan tengkorak dan kakinya," kata Riaz.

Kelompok bersenjata Tehreek e-Taliban Pakistan mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Hal itu diklaim mereka dalam sebuah pesan singkat kepada wartawan yang dikirim oleh juru bicaranya Omar Khorasani.

Pakistan memang telah memerangi Tehreek e-Taliban dan sekutunya sejak kelompok itu dibentuk pada 2007, dengan tujuan untuk memaksakan interpretasi ketat atas hukum Islam di negara itu. Serangkaian operasi militer telah melemahkan kelompok militan itu sehingga menggusurnya dari markas besarnya di daerah kesukuan barat laut Pakistan, Dera Ismail Khan.

Secara keseluruhan kekerasan bersenjata telah menurun dari puncak kekerasan pada tahun 2009 di Paksitan. Namun, serangan brutal terhadap keamanan dan target sipil masih saja terus terjadi.

Sementara, pemilihan bersejarah sedang berlangsung di wilayah itu pada Sabtu (20/7). Penduduk distrik suku barat laut memberikan suara untuk pertama kalinya dalam pemilihan majelis provinsi, setelah hukum dan konstitusi Pakistan diperluas ke daerah yang sebelumnya semi-otonom tahun lalu.

Komisi Pemilihan Umum Pakistan mengumumkan pemenang di 11 dari 16 daerah pemilihan yang diperebutkan. Partai Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang berkuasa di Pakistan Tehreek-e-Insaf telah mengambil tiga kursi, dengan empat kursi diambil oleh kandidat independen, dan masing-masing satu oleh Jamaat-e-Islami, Jamiat Ulema Islam (Fazl) dan Partai Nasional Awami.

Setidaknya tiga insiden kekerasan dilaporkan dari distrik Waziristan Selatan, yang berbatasan dengan Dera Ismail Khan, pada hari pemungutan suara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement