Senin 22 Jul 2019 13:32 WIB

Gagalkan Tumbangkan Maduro, AS Salahkan Kuba

Kuba dinilai masih mendukung Presiden Nicolas Maduro.

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Nicolas Maduro
Foto: EPA-EFE/Miguel Gutierrez
Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Saat mengunjungi Ekuador pada akhir pekan, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan pemilihan umum yang bebas dan adil di tidak mungkin terjadi. Dia menyalahkan Kuba yang masih mendukung Presiden Nicolas Maduro. 

"Sehubungan bertahannya Maduro, tak dapat dibayangkan Anda memiliki pemilihan yang bebas dan adil selama Maduro masih mencengkram Venezuela," kata Pompeo di Ekuador seperti dilansir di Deutsche Welle, Senin (22/7). 

Baca Juga

Sejak kembali terpilih pada 2018, Amerika Serikat memimpin upaya-upaya untuk menggulingkan Maduro. Washington menganggap Maduro mencurangi pemilihan umum sehingga masa jabatan keduanya pun tidak salah. 

"Saya tidak ingin mengesampingkan ada orang cerdas yang dapat menemukan jalan cerdas untuk melakukan pemilihan umum yang adil tapi tampaknya sejauh Kuba masih melindungi Maduro, mereka tidak dapat menjalankan pemilihan yang bebas dan adil," kata Pompeo. 

AS salah satu dari sekian banyak negara Barat termasuk Jerman dan Inggris yang mendukung oposisi Juan Guaido. Ia gagal memakzulkan Maduro dengan cara mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai presiden sementara. 

Maduro menyatakan Guido hanya boneka AS dan negara-negara Barat yang ingin menggulingkannya. Didukung militer, Cina, Rusia, dan Kuba sampai kini, Maduro masih berkuasa di Venezuela. 

Selama Maduro menjabat Venezuela dihantam krisis ekonomi terburuk sepanjang sejarah. Hal itu menciptakan krisis pengungsi yang melanda di seluruh Amerika Latin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement