REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI— Ribuan temuan arkeologis telah dipulihkan dan didokumentasikan sebagai bagian dari proyek lima tahun yang ambisius untuk mengumpulkan sejarah kaya Ras Al Khaimah yang ada di Uni Emirat Arab.
Seperti dilansir Thenational.ae, Senin (21/7), sekitar 20 ribu artefak unik yang ditemukan di emirat diperkirakan berusia lebih dari 4.000 tahun, telah diperiksa dan diidentifikasi para ahli di Departemen Kepurbakalaan dan Museum Ras Al Khaimah selama dua tahun.
Tim tersebut bertugas menggali tujuan masa lalu untuk meninjau 90 ribu artefak kuno pada 2022 untuk memberikan refleksi sejati dari sejarah berabad-abad.
"Benda-benda dan benda-benda ini menceritakan kisah hebat tentang sejarah emirat dan negara pada umumnya dan hubungan dengan negara-negara lain," kata Direktur Jenderal Departemen Kepurbakalaan dan Museum. Ahmed Al Tuneiji.
“Proyek ini sangat penting karena setiap bagian menyimpan informasi berharga tentang budaya, leluhur dan sejarah kita,” katanya.
Banyak barang ditemukan 30 tahun lalu di situs arkeologi di seluruh Uni Emirat Arab, tetapi dengan sedikit informasi tentang mereka, departemen memutuskan untuk meluncurkan misinya yang ambisius.
Sejumlah objek bersejarah juga telah disumbangkan oleh semua orang dari anggota masyarakat hingga royalti Ras Al Khaimah. Benda-benda seperti tembikar, perhiasan, senjata, dan alat-alat adalah di antara temuan menarik yang didokumentasikan sejauh ini.
“Rencana dokumentasi akan mencakup sekitar 90 ribu artefak di departemen. Tim kami telah menyelesaikan dokumentasi 20 ribu lembar dan akan membutuhkan tiga tahun lagi untuk menyelesaikan prosesnya, ” kata Tuneiji.
Kepala unit pengumpulan artefak, Ismail Draz, mengatakan beberapa potong hanya membutuhkan waktu satu jam untuk dinilai, sementara yang lain harus diperiksa lebih dari sepekan.
Dia mengatakan, ini adalah proses yang sangat sensitif karena banyak artefak yang disimpan di departemen belum melalui proses dokumentasi yang tepat dan proyek ini akan fokus pada hal itu.
“Artefak melewati berbagai fase identifikasi, analisis, dan kemudian dokumentasi. Ada yang butuh satu jam, ada yang butuh sepekan tergantung kondisi dan jenis objek,” katanya.
Dia mengatakan banyak objek dapat diidentifikasi dengan membandingkannya dengan potongan serupa lainnya "Kita bisa tahu abad yang diwakili objek dengan menganalisis struktur, material, dan membandingkannya dengan artefak serupa lainnya," kata Draz.
Beberapa artefak yang baru didokumentasikan akan dipajang di Museum Nasional Ras Al Khaimah, yang terletak di benteng yang merupakan rumah bagi keluarga penguasa Emirat hingga 1960-an. Benteng ini diubah menjadi museum pada 1987 dan menawarkan berbagai ruangan yang menampilkan harta karun pameran.