Selasa 23 Jul 2019 12:15 WIB

Korea Selatan Tembakan Peringatan Ke Pesawat Rusia

Korea Selatan beri peringatatan kepada peswat Rusia yang melanggar batas udara.

Rep: Lintar Satria/ Red: Muhammad Subarkah
Pesawat Sukhoi Su-35 bermanuver di langit Rusia.
Foto: sputniknews.com
Pesawat Sukhoi Su-35 bermanuver di langit Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Pesawat jet Korea Selatan (Korsel) melepaskan tembakan peringatakan ke pesawat militer Rusia yang melanggar ruang udara mereka. Hal ini diungkapkan salah satu pejabat pemerintah Korsel.  

Ini pertama kalinya insiden seperti itu terjadi antara kedua negara. Selasa (23/7) Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan tiga pesawat militer Rusia terbang di lepas pantai negara itu sebelum salah satu dari mereka masuk ke dalam ruang udara Korsel.

Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan pesawat tempur Korsel melepaskan tembakan peringatan ke wilayah kosong. Pejabat tersebut tidak disebutkan namanya karena peraturan di kementerian tersebut.

Pesawat Rusia meninggalkan wilayah Korsel tapi berbalik dan kembali melanggar ruang udara Korsel. Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan pesawat jet mereka melepaskan tembakan peringatan sekali lagi.

Setiap kali diberi peringatan pesawat Rusia tidak melepaskan tembakan balasan. Pejabat pemerintah Korsel mengatakan ini pertama kalinya Rusia melanggar ruang udara mereka.

Ruang udara yang dilanggar Rusia berada di atas pulau-pulau milik Korea Selatan. Dekat wilayah yang disengketakan Korsel dan Jepang. Rusia tidak terlibat dalam sengketa tersebut.

Tiga pesawat Rusia yang masuk ke wilayah yang diidentifikasi ruang pertahanan udara Korsel masuk dengan dua pesawat militer Cina. Salah satu pejabat Korsel mengatakan belum diketahui apakah dua negara itu sengaja melakukannya.

Pejabat Korsel mengatakan sebelum bergabung bersama pesawat Rusia, pesawat Cina masuk ke zona ruang udara Korsel di lepas pantai sebelah barat negara mereka.  Dalam beberapa tahun terakhir pesawat Cina kerap memasuki ruang pertahanan udara Korsel.

Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan berencana utnuk memanggil duta besar Rusia dan Cina. Mereka akan mengajukan protes kepada kedua negara tersebut. n

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement